Minggu, 21 Januari 2024 16:56 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
KISOL (Floresku.com) – Simprosia Rianasari Gandut S.Ap yang akrab disapa Osi Gandut ‘pulang kampung’, menjumpai ‘ene-ema, ase-ka’e, weta nara’ (keluarga dan kaum kerabatnya) di wilayah Keluarahan Tanahrata, Kecamatan Kota Komba Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Minggu (21/1).
‘Saya ini orang Rongga. Walau bapa saya orang Bonar, mama saya orang Waerana, hanya kami tinggal di wilayah Langke Rembong,” ujarnya.
“Hari ini saya pulang kampung, menjumpai ‘ene-ema, ase-ka’e, weta-nara semua di sini untuk minta doa restu dan dukungan karena saya mendapat mandat dari Partai Golkar untuk menjadi caleg tingkat Provinsi NTT dari daerah pemilihan Manggarai yang meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat,” ujarnya, ketika menjumpai warga Kambe, di Keluruhan Tanah Rata, Minggu (21/1) siang menjelang sore.
‘Saya sangat bergembira karena hari ini saya boleh masuk Gang Rojos (Romo Josi) dan bertemu dengan ene-ema, ase-ka’e dan weta-nara di sini. Romo Josi (yang lama berkarya di Seminari Kisol, red) itu keluarga dekat saya. Tentu saja, Romo Josi sangat senang kalau saya beritahu dia dan tunjukkan foto bahwa saya bertemua ene-ema, ase-ka’e dan weta nara semua di sini,” katanya, dengan nada gurau.
‘Bergabung dengan Golkar’ sejak usia 15 tahun
Osi Gandut mengatakan bahwa dirinya adalah ‘wanita setia’ karena tetap setia dengan Golkar sejak usia 15 tahun hingga usia 54 tahun sekarang.
“Saya sudah ‘bergabung’ dengan Golkar sejak zaman Orde Baru, ketika masih berusia 15 tahun. Kebetulan saya diberi Tuhan dengan talenta khusus bisa bernyanyi, sehingga sering ikut turun memberi hiburan bagi massa Golkar di desa-desa dalam kampanye Golkar waktu itu,” katanya mengisahkan.
"Kemudian, saya menjadi anggota DPRD Kabupaten Manggarai pada tahun 2004-2009. Saat itu ada pergantian antar waktu, karena ada pemekaran Manggarai Timur," kata Osi Gandut.
Osi Gandut mendapat peluang lagi di tahun 2009 dan sampai saat ini juga dirinya masih menjadi anggota DPRD Manggarai.
"Saya juga pernah menjadi pimpinan DPRD Manggarai dan pada tahun 2019 , karena saat Pemilu, Golkar berada pada urutan kedua. Tugas sebagai wakil ketua DPRD baru akan berakhir pada Agustus 2024 atau tujuh bulan ke depan,” ujarnya.
Dikatakan, perjuangan untuk menjabat sebagai pimpinan DPRD, dirinya juga banyak mendapat tantangan dan masalah.
"Sebagai wanita pertama yang menjadi pimpinan DPRD, terus terang tantangan sangat berat. Biasa, dunia politik di daerah masih dianggap sebagai dunianya kaum lelaki. Wanita masih dipandang sebelah mata.”
"Makanya saya pernah bilang, kami perempuan itu butuh perlindungan dan kasih sayang bapak-bapak. Maksudnya perlindungan dan kasih sayang dalam tanda petik. Artinya, kalau dengan kami, anggota dewan perempuan, anggota dewan pria harus ngomong dengan baik, lindungi kami, jangan remehkan kami. Kami sudah berjuang, tapi kemudian perjuangan tidak dihargai. Sakitnya di sini (di hati, red)," Osi Gandut mengisahkan.
“Meski demikian, saya terus berjuang, karena saya meyakini, berpolitik adalah hak semua orang, termasuk kaum wanita. Saya mau buktikan bahwa kaum wanita pun bisa berpolitik dan bisa berbuat kebaikan bagi rakyat" katanya.
“Selama menjadi anggota DPRD Kabupaten Manggarai saya sudah membentuk 22 kelompok perempuan yang bergerak di sektor UMKM. Setiap anggota sudah bisa melakukan pinjaman usaha sebesar Rp 2 juta,” Osi Gandut menjelaskan.
Ingin berbuat kebaikan bagi rakyat
Tentu saja, kata dia, ene-ema, ase-ka’e dan weta-nara di sini bertanya, “setelah empat periode menjadi anggota DPRD, mengapa masih mau maju lagi sebagai caleg atau anggota DPRD Provinsi NTT. Apa Osi tidak merasa bosan? Tidak merasa capek?”
“Itu pertanyaan yang pantas diajukan kepada saya. Saya sendiri pun berpikir demikian. Dan, kalau hidup untuk diri sendiri dan keluarga, saya kira apa yang Tuhan berikan kepada saya sudah cukup.”
"Namun, saya mendapat motivasi dari putra bungsu saya sendiri. Sebelum dia ‘pergi’, dia berpesan, ‘mama harus terus berjuang untuk banyak orang. Karena masih banyak yang membutuhkan mama’.”
“Nah, pesan sang putra itu, ternyata menjadi pesan terakhir sebelum dia ‘pergi’. Setelah kurang lebih enam bulan ‘down’, saya termotivasi oleh pesan sang putra. Sejak itu, saya bangkit lagi, dan berjuang untuk menggunakan talenta ‘berpolitik’ demi orang banyak.”
‘Jadi, saya menjumpai ene-ema, ase-ka’e, weta-nara di sini, meminta doa restu dan dukungan untuk menjalankan tugas yang dipercayakan oleh Partai Golkar, menjadi caleg DPRD Provinsi NTT dari Dapil Manggarai, Manggari Timur dan Manggarai Barat,” ujarnya lagi.
“Saya tidak mau janji macam-macam. Sebab, janji itu sama dengan beri PHP (pengharapan palsu,red),” katanya.
Menghibur warga
Osi Gandut memang memiliki talenta yang luar biasa. Ia dikarunia Tuhan dengan suara emas.
Di sela-sela acara tatap muka dengan puluhan warga Kambe, Osi Gandut mempersembahkan suara emasnya dengan menyanyikan dua buah lagu.
Sebelum pamit untuk menjumpai warga Kampung Sere -masih di wilayah Kelurahan Tanarata-, Osi Gandut didaulat warga Kambe untuk menari Ja’i bersama.
Akhirnya, dalam nuansa penuh kekeluargaan, Osi Gandut berpesan kepada warga Kambe, katanya: “Ingat, Pemilu jatuh pada tanggal 14 Ferbuari, Hari Raya Rabu Abu. Beberapa waktu lalu saya sudah minta ijin kepada Bapa Uskup untuk ikut mensosialisasikan Surat Gembala Uskup Ruteng bahwa Hari Raya Rabu Abu digeser ke Hari Kamis, 15 Ferbuari, dan di stasi-stasi dapat dilaksanakan pada 18 Ferbrari.”
Dia pun melanjutkan, “Tanggal 14 Ferbuari adalah juga Hari Valentine. Berilah tanda kasih sayang kalian dengan mencoblos caleg DPRD Provinsi dari Partai Golkar."
"Jangan lupa, caleg dengan nomor urut 3 atas nama Simprosia Rianasari Gandut,” katanya sambil tersenyum ramah. (MA). ***