Pada 'Demo Day' Pengusaha Start-up Indonesia Didorong untuk Atasi Krisis Sampah Plastik

Selasa, 08 November 2022 08:55 WIB

Penulis:redaksi

demo day.JPG
CSIRO, bersama jajaran Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dan para peserta saat Demo Day program Plastics Innovation Hub Indonesia Road to G20 Summit belum lama ini di Bali. Kegiatan ini berkolaborasi dengan program RekaPitch Kedaireka dan National Plastics Action Partnership (NPAP). (Kedaireka)

BALI (Floresku.com) - Badan sains nasional Australia, CSIRO, dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui program RekaPitch Kedaireka dan National Plastics Action Partnership (NPAP), melalui Plastics Innovation Hub Indonesia, telah menempa generasi pengusaha Indonesia berikutnya untuk dapat mengatasi krisis sampah plastik di kawasan Indo-Pasifik yang semakin mengkhawatirkan.

Sejak kemitraan yang diluncurkan pada Maret 2022, melalui pelatihan yang ketat, delapan tim dengan performa terbaik telah dipilih untuk melakukan presentasi solusi bisnis berkelanjutan mereka di acara Demo Day (4/11/2022) yang mengangkat topik Beating Plastic Pollution from Source to Sea, sebagai bagian dari KTT G20 Bali tahun ini. 

Kedelapan tim tersebut bersaing untuk meraih kesempatan melaju ke tahap berikutnya yang akan memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Dengan mengangkat berbagai ide bisnis dari produk pertanian bebas plastik hingga menyediakan solusi teknologi yang meningkatkan mata pencaharian pemulung, delapan tim tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada tahun 2025.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Prof.  Nizam, mengatakan Demo Day yang mengangkat topik Beating Plastic Pollution from Source to Sea diharapkan dapat mengakselerasi perwujudan ekosistem inovasi di Indonesia, utamanya dalam hal mengentaskan masalah-masalah sampah plastik di Indonesia dari hulu ke hilir.

“Program Demo Day ini selaras dengan tema prioritas yang diangkat oleh RekaPitch Kedaireka, yaitu mengenai Green Economy. Semoga luaran dari program ini dapat mempercepat dan meningkatkan ekosistem inovasi di tanah air dalam memecahkan berbagai permasalahan sampah plastik laut bangsa dan dunia, guna mencapai target nasional untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025.

“Peran startup (perusahaan rintisan) dalam memajukan inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia menjadi kian penting. Para perusahaan rintisan ini memiliki semangat untuk terus berkembang sehingga kedepannya juga dapat mendorong peran perguruan tinggi untuk dapat menghadirkan nilai ekonomi baru serta mewujudkan ekosistem riset dan kolaborasi inovasi yang berkelanjutan sebagai solusi atas berbagai permasalahan masyarakat global di masa depan.” kata Nizam.

Misi dari Demo Day ini adalah untuk memperkuat komitmen kolektif di antara para aktor nasional maupun internasional, memperkuat strategi kerja sama serta untuk memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi plastik sirkular. Dengan tujuan khusus yang meliputi:

  • Menyediakan ruang diskusi dan kolaborasi lintas pemerintah, sektor swasta, LSM, komunitas, dan masyarakat luas untuk mengambil tindakan mengurangi plastik laut hingga 70 persen pada tahun 2025.
  • Menemukan solusi/inovasi terbaik dari tim yang sudah melaksanakan rangkaian seleksi pada Plastic Innovation Hub bersama dengan CSIRO dan Kemendikbud Ristek melalui RekaPitch Kedaireka.
  • Memobilisasi lebih banyak komitmen dan investasi dari anggota NPAP dan mitra terkait untuk mengurangi plastik laut hingga 70 persen pada tahun 2025.
  • Menampilkan teknologi, platform, dan metode inovatif untuk mengurangi plastik dari seluruh sektor.
  • Membagikan pembaruan tentang kemajuan Indonesia untuk memenuhi pengurangan plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.

CSIRO Counsellor & ASEAN Director, Amelia Fyfield mengatakan Demo Day adalah bagian dari pendekatan holistik yang jauh lebih besar untuk mengatasi sampah plastik di kawasan ini, yang menggunakan kekuatan sains dan inovasi dalam hubungannya dengan perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Ilmu pengetahuan dapat mengubah tantangan lingkungan ini menjadi peluang ekonomi dengan meradikalisasi seluruh siklus hidup plastik dan dengan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan perubahan yang sistemik dan inklusif” kata Penasihat Fyfield.

“Inovasi sama pentingnya dengan ketelitian ilmiah dalam memecahkan masalah global ini, jadi sangat menarik untuk bekerja bersama mitra-mitra kami untuk melatih generasi penerus pembuat perubahan paling menjanjikan di Indonesia,” kata Counselor Fyfield.

Tentang Kedaireka

Kedaireka merupakan platform milik Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dibawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) yang bertujuan untuk menjodohkan kolaborasi antara Insan Dikti dan Diksi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang mengusung semangat Kampus Merdeka. 

Kedaireka hadir sebagai sebuah ruang pertemuan dengan harapan dapat menghasilkan solusi berbasiskan riset dan sumber daya yang ada di perguruan tinggi. Misi dari platform ini adalah sektor pendidikan tinggi menjadi pusat riset dan pengembangan yang memberikan sumbangan nyata bagi dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat.

Pada tahun 2022, Kedaireka kembali meluncurkan program Matching Fund dengan fokus riset yang menitik beratkan 5 sektor, yaitu Green Economy, Blue Economy, Digital Economy, Tourism, dan Health Infrastructure.

Selain Matching Fund, Kedaireka juga meluncurkan tujuh program Ekosistem Kedaireka yang meliputi meliputi Kedaireka Academy, RekaTalks, Match Making Innovation Forum, RekaPitch, CEO Mentorship, RekaPreneur dan RekaPods.

●      Kedaireka Academy, sebuah platform pelatihan digital untuk insan Perguruan Tinggi dimana mereka akan dilatih langsung oleh praktisi DUDI dengan harapan dapat meningkatkan wawasan insan Perguruan Tinggi akan perkembangan terkini dunia industri.

  • RekaTalks, acara talkshow yang menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari Insan Perguruan Tinggi dan DUDI penerima manfaat program Matching Fund.
  • Match Making Innovation Forum, program networking dan “perjodohan” cepat antar Perguruan Tinggi dan Industri demi mendorong akselerasi kolaborasi.
  • RekaPitch, program kolaborasi berbasiskan business case yang dikurasi langsung oleh perwakilan DUDI yang sudah memiliki modal finansial mandiri.
  • CEO Mentorship, sharing session intensif oleh petinggi dunia industri untuk meningkatkan pertukaran insight dan pengembangan diri insan Perguruan Tinggi.
  • RekaPreneur, menghadirkan narasumber dari praktisi dan akademisi untuk meningkatkan pemahaman Insan Perguruan Tinggi dalam tata cara pitching ide, penyusunan proposal, dan negosiasi.
  • RekaPods, program podcast yang menghadirkan penerima bantuan Matching Fund untuk membahas perihal inovasi yang mereka ciptakan, success story, dan manfaat yang mereka rasakan dari program Matching Fund. ***