Floresku.com
Minggu, 13 Juni 2021 17:21 WIB
Penulis:redaksi
ROMA (Floresku.com) - Pater Markus Solo Kewuta SVD atau yang lazim disapa Padre Marco SVD merasa senang dan berterima kasih setelah redaksi Floresku.com menyampaikan melalui pesan WhatsApp bahwa tulisan opininya di kanal ‘kata mereka’ floresku.com bertajuk “Ibu Risma dan PRR: Dari Perspektif Dialog Lintas Agama” mendapat respon sangat positif dari para pembaca.
Dari data yang dipaparkan oleh https://analytics.google.com/ terlihat tulisan Padre Marco SVD yang ditayangkan pada 10 April 2021 lalu telah dibaca sebanyak 10.533 kali.
Bagi media online besar dan sudah matang usianya, tentu saja angka tersebut tidak seberapa. Namun, bagi floresku.com, yang baru seumur jagung itu sesuatu yang berarti. Floresku.com adalah portal atau media online yang masih ‘bayi’, baru lima bulan ditambah empat hari usianya, karena baru ‘menetas’ bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional ke-36, Selasa, 9 Februari 2021,
Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue, PCID) di Vatikan itu mengungkapkan rasa senangnya dengan menulis komentar singkat sebagai berikut.
"Terima kasih banyak Bro, sebuah berita menyenangkan saya pribadi, oleh karena dua alasan mendasar: Pertama, ini tanda kesuksesan Floresku.com di dalam upaya untuk memajukan dunia pers dengan mengedepankan niat untuk mengatasi illiterasi dan menumbuhkembangkan budaya membaca di kalangan menengah ke bawah, terutama di NTT yang masih berjuang untuk memajukan SDM melalui budaya membaca. Membaca adalah sumber kekayaan ilmu, informasi dan tentu saja kemajuan. Terima kasih Floresku.com yang sudah hadir di dunia maya dengan visi dan misi yang sangat bagus. Semoga senantiasa maju dan berkembang.
Kedua, saya melihat interesse yang besar dari publik pembaca Floresku.com terhadap topik dialog lintas agama. Hal ini mengisyaratkan bahwa publik Indonesia, khususnya pembaca Floresku, menempatkan dialog lintas agama, kerukunan dan perdamaian lintas agama sebagai nilai paling kuat di dalam skala nilai kehidupan dan cara pandang mereka.
Mereka selalu ingin mencari inspirasi-inspirasi dari pengalaman-pengalaman nyata yang bisa diterapkan dengan mudah, dan bukan dibius dengan teori-teori dialog verbal tanpa ada tindak nyata. Inilah signal kuat yang menggarisbawahi kenyataan hidup kita, bukan saja di NTTT, tetapi di Indonesia dan Asia pada umumnya, bahwa dialog kehidupan (dialogue of life) yang dipraktekan oleh Ibu Risma dan Suster-suster PRR adalah DNA kehidupan bersama lintas agama dan budaya kita di dalam keberagaman kita yang tidak pernah kita pilih sendiri, tetapi merupakan sebuah anugerah (Gabe), di dalamnya kita semua dipanggil, entah secara natural atau spiritual (digerakan oleh nilai-nilai luhur agama kita masing-masing) untuk menjawabinya secara tepat (Aufgabe) agar keanekaragaman kita bukan menjadi sumber malapetaka melainkan sumber berkat untuk seluruh insan.
Agama-agama hadir di dunia bukan karena sebuah kebetulan, tetapi oleh karena memiliki sebuah misi luhur dari Sang Pencipta, agar di dalam keberagamannya, agama-agama menjadi inspirasi handal dan krusial di dalam memberikan makna terdalam kepada kehidupan ini demi kesejahteraan semua orang, tanpa kecuali.
Demikian komentar singkat sya. Selamat hari Minggu."
Padre Marco SVD, Roma, 13 Juni 2021. (*)
5 bulan yang lalu