NTT
Sabtu, 19 Juni 2021 21:41 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Pemerintah melakukan percepatan digitalisasi sektor pariwisata serta usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membangkitkan perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, Pemerintah telah menyiapkan aplikasi super Jaringan Pariwisata (JPHub) untuk mempercepat pelaku pariwisata dan UMKM masuk ke marketplace. Lebih dari itu, JPHub juga akan terhubung dengan metode pembayaran cashless melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Gunakan kedua super aplikasi ini sebagai media perantara dari produksi-produksi UMKM dan Ultra Mikro untuk masuk ke marketplace. Pakai platform-platform itu untuk kepentingan kita, untuk kepentingan pariwisata. Mari kita dukung, untuk NTT pun demikian. Super aplikasi sistem pembayaran dan digitalisasi di NTT kita harapkan menjadi momentum lompatan baru untuk setara dengan masyarakat lain di Indonesia dan mengejar bangsa-bangsa lain,” ajaknya dalam Konferensi Pers Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Flobamora di Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 18 Juni 2021.
Menteri Johnny menyatakan dengan memanfaatkan aplikasi super akan mendorong pelaku UMKM Indonesia digital onboarding. Menurutnya, sebagai soko guru atau pilar penting GDP nasional, pemerintah mengharapkan paling tidak di tahun 2024 nanti 50 persen atau sekitar 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi.
“Untuk itu, khusus di Labuan Bajo saja saat ini Pemerintah bersama ekosistemnya berkolaborasi. Ada telkom dengan BAKTI Kominfo yang telah menyediakan platform wonderin.id sebagai wujud dukungan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata, kemudian dari sisi pembayarannya bekerja sama dengan Bank Indonesia, adapula Pemda NTT mendukung melalui Bank Pembangunan Daerah,” paparnya sebagaimana tertulis dalam rilis yang diterbitkan Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo.
Menkominfo menegaskan semua kolaborasi itu akan dapat memberikan dukungan akselerasi pembangunan kepariwisataan nasional jika berlangsung terkoordinasi dan terintegrasi.
“Pemerintah juga mengharapkan pariwisata di Indonesia ini tidak saja kuliner dan destinasinya, seperti batu cermin yang kita kunjungi sekarang. Tetapi juga penginapan yang nyaman, satu basis pariwisata sosio-kultural dengan membangun homestay-homestay yang kelasnya tidak kalah dari bintang 3,” jelasnya.
Sementara itu, dari aspek industri besar berupa hotel bintang 4 dan 5, Menteri Johnny menyatakan telah ada dukungan dari Pemprov NTT dan seluruh Pemkab.
“Kemudian, dari sisi masyarakat bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDTT melalui Bumdes. Ini berupa homestay yang kelasnya bintang tiga,” tuturnya.
Menkominfo menilai, pariwisata di Labuan Bajo memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Hal itu dibuktikan dengan panorama yang indah dan didukung juga dengan kultur budaya yang kuat.
“Ini hal yang luar biasa yang harus terus kita pertahankan, sosio-kultural kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya. Kalau kita lihat, di sini tidak saja memiliki orisinalitas alam yang indah. Selain mempunyai alam-alamnya juga bagus, tetapi sudah jadi artificial karena ada kemajuan pembangunan-pembangunan fisik,” ungkapnya.
Bangun Infrastruktur TIK
Dengan kondisi alam yang masih orisinal, menurut Menteri Johnny, pengembangan pariwisata di NTT perlu didukung dengan paket pariwisata yang unik. Salah satunya bisa dikemas dengan dukungan layanan telekomunikasi yang memadai untuk melengkapi kehebatan destinasi pariwisata yang dimiliki daerah di seluruh wilayah Indonesia.
“Ini yang kita dukung dan Kominfo hadir di situ melalui penggelaran infrastruktur dengan menghasilkan sinyal yang kuat dan stabil agar tercipta kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan. Kami akan membangun 421 BTS di Tahun 2021 sekarang dan Tahun 2022 di NTT termasuk 118 di 3 Kabupaten yakni, Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat,” paparnya.
Menkominfo menyatakan pihaknya bekerja keras untuk memperkecil disparitas antarwilayah Indonesia. Upaya itu menjadi bagian dari akselerasi transformasi digital yang ditargetkan bisa diselesaikan pada tahun 2022. Di samping itu, satu hal yang perlu diperhatikan di Labuan Bajo atau pariwisata destinasi super secara keseluruhan, selain membangun infrastruktur TIK juga perlu disiapkan ketersediaan power supply.
“Pak Menko Marves sudah melakukan koordinasi kemarin, di mana semua sektor sekarang siap mendukung ketersediaan power supply termasuk PLN. Untuk Labuan Bajo ini kan, kita harapkan tenaga listrik yang ramah lingkungan atau energi baru dan terbarukan sehingga pariwisatanya juga punya nilai yang tinggi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Johnny memaparkan kesiapan Pemeritah Indonesia sebagai tuan rumah penyelengaraan G-20 Summit. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan semua infrastruktur termasuk TIK yang memadai baik 4G sebagai tulang punggungnya maupun 5G untuk mendukung kecepatan dan kebutuhan khusus di beberapa spot-spot pariwisata di Labuan Bajo untuk mendukung pre-event G-20.
“Event G-20 semula direncanakan pada 2023, sehingga waktunya sangat mendesak karenanya Pemerintah telah melakukan beberapa persiapan dengan melaksanakan kegiatan rapat-rapat utama G-20 ada di Bali, namun pre-event G-20 dilakukan di Labuan Bajo,” tandasnya.
Tak hanya G-20 Summit, menurut Menkominfo di tahun 2023 mendatang, juga akan ada ASEAN Summit yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo. “Sejauh ini masih seperti itu, sehingga Bapak Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahannya untuk mempertahankan, melanjutkan rencana pembangunan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas yang melayani event-event dunia. Sekarang ini, belum jadi saja sudah banyak event dunia di sini. Kemarin, Gubernur NTT telah menyampaikan bahwa World Police Women atau Polisi Wanita Dunia akan melaksanakan konferensinya di Labuan Bajo, pada bulan September mendatang,” jelasnya.
Menteri Johnny mengajak seluruh elemen untuk membangun satu kerjasama yang kuat agar Indonesia dapat segera mengakhiri COVID-19 melalui protokol kesehatan 3M yang ketat. Pemerintah, ungkapnya, telah mengambil bagian melalui 3T (Treatment, Testing dan Tracing). Oleh karena itu, masyarakat juga perlu melakukan disiplinnya.
Menkominfo juga meyakini, dengan kerja kolaborasi dan semangat yang kuat, tahun ini recovery ekonomi indonesia akan berjalan dengan baik. Pemerintah mengharapkan positif growth Indonesia di kisaran 5% lebih.
“Ini sudah jadi perhatian dunia, di saat COVID-19 apalagi setelah post COVID-19. Karenanya, dengan langkah itu, diharapkan dapat mempercepat COVID-19 segera berakhir sehingga pemulihan ekonomi dan pembangunan kepariwisataan kita pasti melompat jauh. Sebuah lompatan luar biasa yang disebut dengan lompatan katak yang harus kita lakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Kita sama-sama niatkan dan rencanakan,” ujarnya.
Hadir secara langsung mendampingi Menteri Johnny dalam Konferensi Pers GBBI Flobamora di Goa Batu Cermin antara Jenderal Kementerian Kominfo sekaligus Plt. Dirjen IKP, Mira Tayyiba; Dirjen SDPPI Ismail; Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latief; Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum, Henri Subiakto; Staf Khusus Menkominfo Bidang Bidang IKP Transformasi Digital dan Hubungan Antar-Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti; Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang; Direktur IKPM Ditjen IKP, Septriana Tangkary, serta Direktur Layanan TI Pemerintah dan Masyarakat BAKTI, Danny Januar. (SP/MLA)
13 hari yang lalu
24 hari yang lalu