Yesus
Rabu, 19 Juni 2024 06:17 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Yesus menyebut tiga ungkapan dan praktek iman, yakni, berdoa, berpuasa dan memberi sedekah sebagai kewajiban keagamaan. Maka setiap orang diminta untuk taat dan setia melaksanakannya.
Tetapi, Yesus menuntut sikap tulus dan motivasi murni. Sebab ketika orang melakukan ketiga kewajiban agama dengan tujuan supaya dilihat orang dan mendapat pujian.
Maka tindakan keagamaan demikian bukan sebagai ungkapan iman dan penyerahan diri kepada Allah. Bukan pula sebagai perhatian kasih dan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Sebaliknya menjadi tanda kemunafikan dan ambisi untuk mencari popularitas atau pujian dari orang-orang sekitar. Praktek beragama demikian tidak berkenan kepada Tuhan serta menghina sesama yang menerima sedekah itu.
Sebagai orang beriman kita berdoa, berpuasa dan memberi sedekah praktek bukan sekedar sebagai kewajiban yang mesti ditaati.
Melainkan terutama sebagai ungkapan iman dan kepasrahan kepada Allah, serta ungkapan kasih kepada sesama, khususnya mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan.
Karena itu, berdoa, berpuasa dan memberi sedekah bukan sekedar kewajiban beragama seorang kristen. Bukan pula sekedar sebagai sebuah rutinitas. Tetapi, kita hendaknya praktekkan semua dengan penuh kesadaran dan tulus.
Ingatlah, kemunafikan dibenci dan ditolak Tuhan. Sebaliknya, ketulusan hati dan motivasi luhur sungguh berkenan di mata Tuhan dan manusia.
Semoga Tuhan Yesus menuntun dan memberkati agar kita setia menghayati kewajiban-kewajiban keagamaan dengan tekun, penuh iman dsn tulus hati.
Kewapante, 19 Juni 2024. ***