Tuhan
Kamis, 20 Juni 2024 05:42 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
DOA adalah salah satu ungkapan iman. Doa menjadi tanda dan sekaligus bukti bahwa seseorang beriman kepada Tuhan.
Maka seorang beriman sejati selalu mengungkapkan harapan dan penyerahan dirinya kepada Tuhan dalam dan melalui doa.
Yesus mengajarkan doa yang benar seorang beriman. Bukan dengan banyaknya kata-kata atau doa yang panjang dan bertele-tele. Bukan penyampaian segala kebutuhan, keadaan dan masalah yang kita hadapi, sebab Allah tahu apa yang kita perlukan, (Mat 6 : 7-8). Doa bukan pula sebuah tuntutan agar Allah memenuhi dan mengikuti apa yang kita butuhkan dan kehendaki.
Doa yang benar adalah ungkapan hati yang tulus kepada Allah, pencipta, pemelihara dan penyelenggara seluruh hidup kita. Doa yang benar membuat kita sadar bahwa manusia lemah, rapuh dan tidak berdaya. Tanpa Allah manusia tidak mampu berbuat banyak untuk mencapai tujuan hidupnya. Maka doa adalah ungkapan penyerahan diri seutuhnya kepada Allah.
Karena itu, orang beriman sejati terus-menerus berdoa dan berharap kepada Tuhan. Ia selalu terbuka terhadap kehendak Allah. Ia tidak memaksa Allah untuk memenuhi harapannya dan sebaliknya, merengek, protes serta mogok berdoa apabila ia merasa bahwa Allah sepertinya tidak mengabulkan apa yang dia minta.
Dalam doa, kita mesti yakin bahwa Allah mengabulkan doa setiap doa orang beriman, tetapi bukan menurut kehendak kita, melainkan sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Sebab Allah lebih mengetahui apa yang terbaik yang kita butuhkan dalam hidup ini.
Kita belajar bersikap seperti Bunda Maria, dalam segala-galanya, ia berpasrah kepada kehendak Allah. Kita belajar rendah hati dan miskin di hadapan Allah. Kita juga belajar dari ketekunan nabi Elia untuk terus-menerus mencari Allah dan kehendak-Nya sampai menemukannya.
Semoga Allah yang maha kasih senantiasa menolong dan memberkati kita.
Kewapante, 20 Juni 2024