Tuhan
Minggu, 21 Juli 2024 21:25 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
MENANGIS merupakan ungkapan perasaan yang mendalam. Orang menangis karena peristiwa yang terjadi sungguh menyentuh hati dan rasa.
Tangisan bisa mengungkapkan kesedihan dan duka. Tapi, orang bisa juga menangis karena sukacita mendalam.
Maria Magdalena adalah seorang murid Yesus yang sangat istimewa. Ia berjumpa dengan Yesus dan mengalami kasih mendalam dari Yesus.
Yesus menyambutnya dengan kasih tulus, kendatipun ia memiliki masa lalu yang kelam. Ia bukan orang baik-baik.
Yesus tidak lihat masa lalunya. Ia lihat hati yang.mau bertobat dan menjadi manusia baru. Di mata Yesus Maria Magdalena adalah pribadi yang sungguh berharga.
Cinta Yesus yang mendalam dibalas dengan cinta mendalam pula. Maria Magdalena mencintai Yesus dengan sepenuh hati, tanpa syarat. Maria Magdalena adalah seorang murid yang sungguh jatuh cinta kepada sang Guru.
Kematian Yesus menjadi pukulan luar biasa. Maria Magdalena adalah salah seorang murid yang sungguh berduka cita karena kematian Yesus. Ia merasa sungguh kehilangan.
Maka ia tidak takut datang sendiri ke kubur tanpa cemas berjalan di malam hari. Ia Juga tidakntakut dijegal para tentara Romawi.
Yang paling penting bagi Maria Magdalena adalah dekat dengan Yesus, kendatipun dalam wujud tubuh yang sudah terbaring kaku.
Dan, hati Maria Magdalena sungguh hanyut, hancur dan menangis tak tertahankan ketika tahu bahwa jenasah.Yesus tidak ada lagi. Mungkin sudah diambil orang. Atau, apa yang terjadi? Kerinduannya untuk melihat dan meminyaki tubuh sang kekasih tak kesampaian.
Tetapi, pertanyaan beruntun, "Ibu, mengapa engkau menangis", (Yoh 20, 13). Atau, " Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari", (Yoh 20, 15), membuka harapan baru. Kubur kosong tidak berarti jenasah Yesus telah hilang karena dicuri atau dipindahkan tempat-Nya.
Kubur kosong berarti Yesus telah bangkit dan hidup. Ia sendiri menyapa wanita yang lebur hatinya dengan "Maria". Dan, seketika itu juga Maria Magdalena mengenal Dia dan menyapa-Nya, "Rabuni", yang berarti Guru yang terhormat.
Saat yang sama Maria diutus untuk mewartakan bahwa ia telah melihat Tuhan yang bangkit dan hidup.
Kita dipanggil untuk menjadi pengikut Yesus yang selalu jatuh.cinta kepada Yesus, Guru dan Tuhan. Kita mencintai Yesus dengan sepenuh hati dan tanpa syarat.
Kita selalu berusaha untuk bertemu dengan Yesus dalam keheningan dan doa. Dan, kita pun bersedia untuk menjadi utusan-Nya untuk mewartakan bahwa Yesus hidup dan beserta kita selalu. Semoga!
Kewapante, 22 Juli 2024. ***