Belaskasihan
Senin, 22 September 2025 06:54 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
MANUSIA bersifat sosial. Manusia ada bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk kebaikan banyak orang.
Demikian pun iman yang benar selalu bersifat sosial. Iman adalah jalan kepada keselamatan. Melalui iman yang benar orang mendekatkan diri kepada Allah dan kepada sesama.
Perikop Injil Luk 8:16-18 melukiskan tentang tuntutan Yesus untuk menempatkan pelita di atas kaki dian. Maka semuanya menjadi terang dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
Pelita yang ditempatkan di atas kaki dian melambangkan iman yang benar. Iman tidak hanya berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan kelompok, melainkan untuk kepentingan banyak orang.
Yesus datang ke dunia untuk keselamatan semua orang. Yesus tidak mau terikat dengan kelompok tertentu. Ketika ada yang ingin menahanNya, Ia selalu berkata bahwa di tempat lain pun Dia harus mewartakan Injil.
Sebagai pengikut Yesus kita mesti hidup atas dasar iman yang benar. Yesus adalah Tuhan kita. Kita mengikuti jalan hidupNya.
Kita mengikuti program hidup Yesus. Kita hidup seperti Yesus. Kita bersikap dan bertindak seperti Yesus.
Karena itu, sebagaimana Yesus hidup untuk banyak orang, demikian pun setiap pengikut Yesus hendaknya hidup untuk banyak orang.
Yesus berkarya untuk kepentingan banyak orang. Kita pun hendaknya bekerja demi kebahagiaan banyak orang, khususnya mereka yang kecil, miskin dan terpinggirkan.
Inilah makna sosial dari iman akan Allah. Iman yang memotivasi kita untuk selalu berusaha menghasilkan buah-buah kasih demi kepentingan dunia.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!
Kewapante, 22 September 2025. ***