Yesus
Jumat, 26 September 2025 21:35 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
MANUSIA diciptakan untuk bahagia. Dan manusia selalu berusaha hidup aman, damai dan bahagia. Tetapi, manusia tidak pernah lepas dari penderitaan.
Tetapi penderitaan bukanlah sesuatu yang buruk atau kutukan. Penderitaan adalah bahagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia. Karena melalui penderitaan manusia bisa melihat sisi lain dari hidup manusia.
Perikop Injil Luk 9: 43b-45 melukiskan tentang pewarnaan Yesus bahwa Anak Manusia akan diserahkan kepada manusia.
Yesus.ingin menegaskan bahwa Anak Manusia akan mengalami penderitaan bahkan akan disalibkan sebagai jalan kepada keselamatan umat manusia.
Dengan demikian salib bukanlah hukuman melainkan jalan kepada keselamatan. Maka orang kristen sejati hendaknya bangga akan salib Kristus.
Melalui penderitaan dan salib seseorang belajar untuk memahani.penderitaan orang-orang di sekitar kita.
Orang-orang miskin dan terlupakan tidak punya siapa pun yang memberi mereka harapan hidup. Hanya orang kristen yang bersedia memikul Salib Yesus mampu memahami dan berbagi dengan mereka yang miskin dan terlupakan..
Yesus datang ke dunia untuk mencari mereka yang hilang dan memulihkan martabat mereka. Orang miskin dan terlupakan adalah pribadi-pribadi yang.bermrtabat. Mereka bukanlah sampah masyarakat.
Itulah sebabnya Yesus memberi diri dan mati di salib demi keselamatan umat manusia, khususnya mereka yang miskin, terluka dsn terlupakan..
Sebagai pengikut Kristus kita hendaknya mengikuti Kristus. Kita bertanggung jawab terhadap kehidupan orang-orang kecil, miskin dan terlupakan.
Kita rela melayani mereka dan mengangkat nasib mereka. Orang-orang miskin dan terlupakan adalah orang-orang yang.berharga. Maka mereka mesti dilindungi dan dipelihara.
Semoga.kita melayani sesama, khususnya mereka yang miskin dan terlupakan dengan penuh. kasih.
Kewapante, 27 September 2025. ***