Tuhan
Selasa, 26 November 2024 22:29 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Yesus memanggil setiap orang untuk mengikuti-Nya. Tetapi, mengikuti Yesus berarti siap untuk hidup seperti Yesus, bahkan bersedia ditolak, menderita dan mati di salib.
Yesus dalam perikop Injil Luk 1:12-19 mengingatkan para murid agar selalu insyaf dan sadar akan penderitaan, penolakan dan penderitaan yang bakal dihadapi.
Para pengikut Yesus akan ditangkap, dianiaya, dicerca dengan tuduhan palsu, ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Para pelakunya bukan hanya para musuh, melainkan juga sahabat dan kerabat sendiri.
Tetapi, Yesus memberikan harpaan supaya bertahan dan tetap setia. Sebab penolakan, penganiayaan dan penderitaan menjadi momen istimewa untuk bersaksi tentang Yesus dan iman kita.
Yesus memberikan kepastian bahwa kita tidak perlu cemas atau bingung mencari cara dan kata-kata pembelaan diri. Roh Allah sendiri akan berbicara dan bersaksi atas nama kita.
Dan, kita mesti tetap tenang, berbesar hati dan terus berjuang karena kita tidak pernah akan dikalahkan apalagi dibinasakan. Dan sehelai rambut pun tidak pernah akan hilang.
Di atas segalanya, orang yang teguh beriman, terus berani berjuang dan bertahan sampai akhir akan menang dan tetap hidup.
Itulah sebabnya Yesus meyakinkan kita dengan berkata, "Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu", (Luk 21:19).
Mari kita tetap dan terus bersemangat menjalankan hidup kita sebagai pengikut Yesus, memberikan kesaksian tentang kebaikan, keadilan dan kebenaran serta setia mewartakan Injil.
Kendatipun kita alami hambatan, ancaman dan penolakan kita mesti terus bertahan. Sebab hanya orang yang setia akan tetap hidup dalam harapan karena Allah senantiasa setia. Semoga!!
Kewapante, 27 November 2024. ***