Tuhan
Rabu, 21 Agustus 2024 05:48 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
PIKIRAN manusia berbeda dengan pikiran Allah. Pertimbangan manusia lain dari pertimbangan Allah. Dan keadilan manusia sungguh bertentangan dengan keadilan Allah.
Perikop Injil Mat 20, 1-16 mewartakan tentang pemilik kebun anggur dan para pekerjanya. Pemilik kebun anggur mencari para pekerja dan buat kesepakatan tentang upah satu dinar per hari.
Tetapi, tuan kebun anggur inginkan agar semua orang dapat kesempatan untuk bekerja sebagai syarat mendapatkan upah. Maka tuan kebun anggur keluar dan mencari pekerja pada jam sembilan, jam duabelas dan jam lima sore.
Pada senja hari ia menyuruh mandornya membayar upah yang sama untuk semua pekerja, mulai dari yang masuk terkahir sampai pada yang masuk pertama. Masing-masing satu dinar.
Menurut pertimbangan manusia, ini tidak adil.. Pemilik kebun anggur diprotes oleh mereka yang bekerja sejak jam pertama.
Tetapi ia membela diri. Ia membenarkan tindakannya karena ia membayar upah sesuai kesepakatan, khususnya dengan kelompok pertama.
Kepada mereka yang protes Tuhan tegaskan bahwa Dia punya hak untuk mengelola harta dan rahmat-Nya. Tuhan hak dan kebebasan untuk berbuat kasih dan berbelas kasih kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Tuhan memberi kesempatan kepada semua orang untuk bekerja di kebun anggur-Nya. Tuhan memberikan upah yang sama. Tuhan tidak kehendaki ada orang yang terlantar dan tidak memiliki kesempatan untuk bekerja.
Tuhan sungguh adil dalam tindakan-Nya. Tuhan memberikan imbalan yang pantas yang menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan semua orang datang kepada-Nya. Tuhan tidak ingin seorang pun menderita.
Tuhan itu maha baik dan adil terhadap kita semua. Kita mesti sadar untuk datang kepada-Nga dan mau bekerja di kebun anggur-Nya. Semua orang mendapatkan jaminan setimpal. Dan, tidak seorang pun dikecewakan.
Kewapante, 21 Agustus 2024. ***
dalam 4 jam