Abraham
Selasa, 21 Januari 2025 23:42 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Gregor Nule, SVD
Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan besar. Yesus mengusir roh jahat yang mengganggu ketenteraman manusia dan menyembuhkan orang-orang sakit.
Tetapi, otang-orang Farisi dan musuh-musuh Yesus merasa cemburu dan iri hari. Mereka justeru mencari-cari kesempatan dan alasan untuk mempersalahkan Yesus.
Ketika berhadapan dengan orang sakit dan orang yang tertimpa kemalangan Yesus segera bertindak.mencari jalan keluar, kendatipun terjadi pada hari Sabat. Yesus sepertinya tidak perduli terhadap aturan hari Sabat atau hukum Taurat.
Perikop.Injil Mark 3:1-6 melujiskan tentang peristiwa penyembuhan seorang yang mati sebelah tangannya di rumah ibadat pada suatu hari sabat.
Orang-orang Farisi mengamati Yesus kalau-kalau Ia menyembuhkan orang.itu. Meski demikian, Yesus tetap bertekad menyembuhkannya.
Karena itu, Yesus bertanya kepada mereka,"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?", (Mrk 3:4).
Oleh karena mereka diam saja maka Yesus marah terhadap kedegilan dan kemunafikan mereka.
Lalu Yesus berkata kepada orang sakit itu, "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu mengulurkan tangannya dan seketika ia sembuh (Mark 3 :5).
Yesus tidak perduli kendatipun orang-orang Farisi akan menolak dan semakin berniat untuk membunuh-Nya. Bagi Yesus yang paling adalah kesembuhan orang sakit itu.
Sebagai orang kristen, kita pun hendaknya meneladani Yesus. Kita mesti mengutamakan kesembuhan orang sakit dan kebaikan orang yang alami kemalangan.
Kita tidak boleh takut dibenci dan ditolak oleh karena berbuat baik. Kita juga tidak boleh malu berbuat baik dan menolong orang lain.
Sebaliknya, kita mestinya malu berbuat jahat, berkata kasar, dan melakukan sesuatu yang menyakiti dan merugikan orang lain.
Setiap orang mesti giat berbuat baik dan sebaliknya berusaha menjauhkan sikap dan perbuatan-perbuatan jahat. Semoga!!
Kewapante, 22 Januari 2025