Tuhan
Rabu, 27 Agustus 2025 05:36 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
DUNIA sekarang utamakan penampilan yang memberi kesan istimewa dan luar biasa, ketimbang kenyataan. Orang bisa saja sembunyikan realitas agar tidak diketahui siapa pun.
Sebab umumnya orang tidak mau menerima kenyataan yang biasa-biasa, apalagi rusak dan cacat. Orang bisa menutupi kenyataan dengan cara apa pun, asalkan ia dinilai baik.
Perikop Injil Mat 23:27-32 melukiskan tentang lanjutan kritikan Yesus terhadap kemunafikan dan kepura-puraan orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Yesus mengenal baik orang-orang Farisi dan ahli Taurat, baik sisi positif maupun sisi negatif hidup mereka. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli Taurat coba untuk menutupi yang negatif. Mereka hanya mau menampilkan yang baik-baik saja.
Bahkan mereka coba mengelabui mata orang lain dengan kata-kata indah dan tindakan-tindakan kesalehan. Mereka berpura-pura dan tampilkan diri sebagai orang baik, benar dan suci.
Itulah sebabnya Yesus membandingkan mereka dengan kuburan yang bagian luarnya dilabur sedemikian sehingga menjadi bersih dan indah. Sebaliknya, bagian dalan penuh dengan tulang belulang dan kebusukan.
Sebagai pengikut Yesus kita diminta untuk tampilkan diri apa adanya. Kita pertahankan yang baik, dan berusaha memperbaiki yang negatif.
Kita tidak perlu mesti berpura-pura dan coba menyembunyikan yang buruk, jahat dan negatif dengann penampilan yang mengesankan dan kata-kata yang mengagumkan.
Kita mesti tulus dan terbuka menampilkan diri apa adanya.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 27 Agustus 25