Yesus Kristus
Selasa, 17 Desember 2024 22:38 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh: Pater Gregor Nule SVD
Allah Bapa mengutus Yesus, Putera-Nya ke dunia guna mewujudkan rencana keselamatan umat manusia. Allah tidak bekerja sendiri. Allah melibatkan orang-orang yang berkehendak baik dan tulus.
Allah memilih Maria untuk menjadi Bunda Putera-Nya. Maria menerima pilihan Allah. Ia tampil sebagai hamba yang siap melaksanakan kehendak Allah.
Maria mengandung dari Roh Kudus. Maka Anak yang lahir adalah kudus, Anak Allah.
Tetapi, status Maria adalah tunangan Yusuf. Mereka belum hidup.bersama sebagsi.suaami-isteri.
Awalnya Yusuf bingung. Ia berniat menceraikan Maria. Mungkin Yusuf berpikir bahwa Maria.telah mengkhianatinya dan tidak setia. Maka ia berniat meninggalkan Maria secara.diam-diam.
Karena kendatipun sakit hati, Yusuf tidak ingin mempermalukan Maria. Ia bukanlah tipe manusia yang suka balas dendam. Ia sungguh baik hati. Ia juga mau memaafkan Maria dengan tulus.
Tetapi, Malaikat Tuhan meminta Yusuf agar mengambil Maria menjadi isterinya karena Anak dalam kandungannya berasal Allah, (Mat 1:20). Alah ingin melibatkan Yusuf dalam mewujudkan rencana-Nya.
Meski merasa.berat Yusuf putuskan untuk taat pada permintaan Tuhan. Ia mengambil Maria menjadi isterinya. Ia taat pada kehendak Allah, (bdk Mat 1:24).
Kita mesti belajar dari Yusuf untuk terbuka terhadap kehendak Allah dan taat pada kehendak-Nya. Allah juga ingin menjadikan kita saluran dan alat-Nya untuk melaksanakan kehendak-Nya di dunia.
Kita juga beajar mengampuni dan tidak mudah balas dendam. Mungkin kita dikhianati dan kita merasa sungguh sakit hati. Tetapi tidak pantas kita balas dendam.
Kita tidak boleh membalas rasa sakit hati dengan membuat orang lain sakit hati, laksana gigi ganti gigi dan mata ganti mata. Kita mesti berusaha memaafkan dengan tulus. Semoga!
Kewapante, 18 Desember 2024. ***