Tuhan
Selasa, 23 Desember 2025 23:05 WIB
Penulis:redaksi

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
Setelah kelahiran Yohanes, anak yang sungguh mereka dambakan, Zakharia memuji karya Allah yang mengagumkan.
Dalam perikop Injil Luk 1: 67-79 Zakharia bersyukur dan memuji Allah karena Allah mengunjungi umatNya dan membawa kelepasan baginya.
Dia, yang adalah Mesias, akan melepaskan umat manusia dari musuh-musuhnya dan dari semua yang membenci kita.
Dengan kata lain, Dia akan mendamaikan manusia dengan Allah dan mendamailan manusia diengan sesamanya sehingga semua hidup dalam kedamaian. Sebab Dia yang datang adalah Rqja Damai.
Zakharia juga berbicara tentang Yohnes yang datang sebagai bentara Meaias. Dia meluruskan dan meratakan jalan yang lekak-lekuk, bengkok dan berlubang-lubang.
Artinya, Yohanes menyadarkan umat manusia supaya bertobat dari segala dosa dan salah. Dosa memutuskan hubungan manusia dengan Allah. Dosa juga membuat orang menjauhkan diri dari Allaj dan dari orang lain.
Sebagai pengikut Yesus kita patut mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut kedatangan Yesus, sang Juruselamat dunia.
Kita menerima Raja Damai maka sebagai syarat kita berjuang memulihkan hubungan dengan Allah serta di antara kita dengan sesama dan orang-orang di sekitar kita.
Kita hendaknya mencintai kedamaian dan hidup dalam damai dengan Allah, lingkungan alam dan dengan orang-orang sekitar kita.
Tidak pantas kita saling mengucapkan salam damai Natal jika kita masih hidup dalam dosa, menutup diri terhadap Allah dan menjauhkan diri dari Allah.
Kita tidak pantas mengucapkan salam damai Natal jika hati kita penuh dengan kebencian, kemarahan dan iri hati. Kita masih marah dan belum sanggup menyapa saudara, bapak dan mama dsn tetangga.
Yesus berkenan lahir dan tinggal di dalam hati, keluarga dan lingkungan kita apabila kita berani hancurkan kebencian, iri hati dan kemarahan sehingga kita hidup dalam damai sejati.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!
Kewapante, 24 Desember 2025
2 hari yang lalu
3 hari yang lalu