PUISI Justin L. Wejak: PERGINYA SANG KEKASIH (Puisi untuk Petrus Bala Pattyona)

Sabtu, 11 September 2021 19:45 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

justin.JPG
Justin L. Wejak, Melbourne, Australia (Dokpri)

Catatan: Puisi ini ditulis untuk Petrus Bala Pattyona, seorang pengacara kondang asal Lembata di Jakarta. Pada Jum’at 10 September 2021 istrinya, Ibu Magdalena JD. Pattyona (usia 58 tahun), meninggal dunia di RS Puri Cinere. Almarhumah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, dekat RSPAD Gatot Subroto.

Upacara pemakaman diadakan di TPU Kampung  Kandang, Jagakarsa,  Jaksel, didahului Misa Requeim, Sabtu 11 September 2021 pukul 11.00 WIB. Nama Petrus Bala Pattyona tentu dikenal banyak kalangan lantaran kepiawaiannya dalam perkara-perkara hukum mendampingi para klien se-seantero jagat. Ibu Magdalena, Requiescat In Pace. May your soul rest in peace.

Telah pergi sang kekasih jiwaku
Ikhlas membiarkannya pergi meski hati terasa gundah
Tanah tempat kuberpijak terasa rapuh
Hidup terasa hampa tanpa sang kekasih  jiwaku.

Kepergian sang kekasih  telah membuatku amat sedih
Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya telah diambil 
Cuma diriku tahu apa itu
Kutenggelam dalam keheningan mendalam lantaran telah tiada sang kekasih jiwaku.

Sekejap semua rasa muncul dalam benak
Ada rasa bersalah menyalakan penyesalan
Untuk semua yang tak  terucapkan
Ada rasa rindu menatap wajah sang kekasih  penuh senyuman.

Ada hari-hari nanti kurasakan damai di hati 
Ada hari-hari nanti kurasakan sunyi sepi
Ada hari-hari nanti kurasa terempas dalam gelombang hitam kehilangan 
Semua rasa itu mungkin baik pertanda masih hadirnya sang kekasih jiwaku.

Aku harus belajar membiarkan sang kekasih pergi 
Di saat sibuk bekerja duka itu perlahan pergi 
Kuterima kepergian sang kekasih jiwaku dengan lapang hati
Dalam jiwa kita selalu
dekat: jauh di mata, dekat di hati.

(Justin Wejak: Melbourne, Sabtu 11/9/2021)