Yesus
Selasa, 17 Mei 2022 10:14 WIB
Penulis:redaksi
“Jangan biarkan hatimu gelisah atau takut.” Yohanes 14:27
Sungguh pengingat yang luar biasa yang perlu kita semua dengar secara teratur. “Jangan biarkan hatimu gelisah.” Dan “Jangan biarkan hatimu takut.” Seberapa sering Anda mengikuti saran itu?
Menariknya, ini sebenarnya lebih dari sekadar saran. Itu adalah perintah cinta dari Tuhan kita. Dia ingin menjadi jelas dan ingin kita tahu bahwa hati yang takut dan gelisah bukanlah dari-Nya.
Kegelisahan dan ketakutan adalah beban besar dan membebani kita. Yesus sangat ingin kita bebas dari beban ini. Dia ingin kita bebas sehingga kita dapat mengalami sukacita hidup.
Jadi apa yang paling membebani Anda dalam hidup? Apakah ada sesuatu dalam hidup Anda yang membuat Anda terobsesi, marah, tidak bisa melepaskan atau cenderung mendominasi hidup Anda?
Atau mungkin beban Anda lebih halus. Mungkin tidak ada yang membuat Anda kewalahan tetapi, sebaliknya, adalah beban konstan dalam skala kecil, selalu ada di latar belakang. Beban ini bisa sangat sulit ketika mereka berlangsung dari tahun ke tahun.
Langkah pertama menuju kebebasan adalah melihat beban apa adanya. Identifikasi dan cari tahu penyebab yang mendasarinya.
Jika penyebab beban Anda adalah dosa Anda sendiri, bertobatlah darinya dan carilah Pengakuan. Ini adalah cara terbaik untuk mengalami kebebasan langsung.
Namun, jika beban Anda adalah akibat dari tindakan orang lain atau suatu situasi dalam hidup yang berada di luar kendali Anda, maka Anda berada dalam posisi unik untuk berserah kepada Tuhan kita, memberikan Dia kendali penuh atas situasi ini. Kebebasan ditemukan dalam penyerahan total, kepercayaan dan penyerahan kepada kehendak-Nya.
Luangkan waktu hari ini untuk merenungkan apa yang paling membebani Anda dalam hidup. Apa yang membebani Anda? Inilah, lebih dari segalanya, yang Yesus ingin masuki dan angkat bagi Anda. Dia ingin Anda bebas sehingga Anda dapat mengalami sukacita yang Dia tawarkan kepada Anda dalam hidup.
Tuhan sukacita sejati, saya ingin bebas. Saya ingin mengalami sukacita yang Engkau sediakan untuk saya. Ketika beban hidup membebani saya, bantu saya untuk kembali kepada-Mu dalam kebutuhan saya. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Sumber: Catholic Daily Reflections