RENUNGAN KATOLIK, Jumat, 28 Mei 2021: "Rabbi, Ecce Ficus, Cui Maledixìsti, Aruit" (Mrk 11:21)

Jumat, 28 Mei 2021 15:17 WIB

Penulis:Redaksi

Beata-Margareta-Pole-1 2.jpg
Beata Margareta Pole dilahirkan 1471. Dia adalah kemenakan dua raja Inggris, Edwar IV dan Richard III.

Oleh P Kons Beo SVD


(Pekan Biasa VIII - St Bernardus dari Menthon, St Germanus dari Paris, Beata Margareta Pole)

Bacaan I Putra Sirakh 44:1.9-12
Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Injil Markus 11:11-26

"
(Rabi, lihatlah pohon ara yang Kau-kutuk itu sudah kering)

MALANGNYA nasib pohon ara itu. Dia jadi kering. Dan akhirnya mati. Itu akibat kemarahan Yesus, yang  di suatu hari tak menemukan  satu buahpun pada ranting-rantingnya. Padahal Yesus lagi lapar. Dari pohon ara, Ia tak dapatkan kesegaran.

APA salah si pohon ara itu? Sehingga ia mesti kering, layu dan akhirnya mati? Memang waktu itu bukanlah musim buah ara. Tak mungkin didapatkan sesuatu yang bukan saatnya. Tetapi, Yesus melihat secara lain. Apa arti sebuah pohon ara yang sudah berdaun (Mrk 11:13), tetapi tak ada apa-apanya (buah) darinya untuk dimakan?

BILA kehidupan kita diumpamakan bagai sebatang pohon (ara), maka ada hal yang dapat direnungkan. Ziarah hidup kita tentu mesti melampaui nasib sebatang pohon ara. Karena kita diciptakan untuk terus menjadi dan terus berbuah.

APAKAH yang dapat kita tawarkan pada dunia yang lapar? Dunia yang terluka karena rupa-rupa kekerasan dan pertikaian? Dunia yang penuh dengan gejolak anti kasih? Dunia yang ingin mendapatkan sesuatu?

BUAH-BUAH 'pohon ara' dari diri kita tentu adalah sikap dan tindakan kita yang tepat. Itulah perbuatan Kasih yang nyata. Kita janganlah membungkus tindakan Kasih hanya sebatas 'daun-daun ara' berupa niat dan kata-kata belaka. Atau sebatas rumusan-rumusan indah yang   tertulis-terbaca serta tersuara-terdengar!

BILA pohon ara itu berbuah seturut musimnya, maka tak demikianlah buah-buah kebaikan dalam diri kita. Buah-buah kebaikan (kebajikan) kita selalu ada dan bertahan sepanjang musim. Orang yang memang baik pasti selalu berbuat baik. Itulah karakter yang tak pernah terhapus. Kapan dan di mana saja. Dan dalam situasi apa saja. Anda termasuk orang yang baik itu! Yang berbuah untuk siapapun. Di sepanjang musim.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhah memberkati.
Amin