RENUNGAN KATOLIK, Selasa, 11 Mei 2021: "Èxpedit vobis ut ego vadam..." Yoh 16:7

Senin, 10 Mei 2021 20:15 WIB

Penulis:redaksi

Santo Ignasius dari Laconi 2.jpg
St Ingnasius dari Laconi :10 Desember 1701 -11 Mei 1781 (Sumber: blogevan.com)

Oleh P Kons Beo SVD


(Pekan VI Paskah - St Fransiskus dari Girolamo, St Ignasius dari Laconi)

Bacaan I Kisah Para Rasul 16:22-34
Mazmur 138:1-2a.2b-3.7c-8
Injil Yohanes 16:5-11

Adalah lebih berguna bagimu jika Aku pergi..

KETIADAAN. Tak selamanya dialami sebagai kenestapaan. Benar bahwa ketiadaan atau kepergian isyaratkan rasa kehilangan. Tetapi di sisi lain, ada harapan baru yang bakal bermunculan. Mungkin harapan itu yang tak pernah disadari.

SEKIAN banyak perjuangan hidup jadi nampak saat telah masuk dalam pengalaman ditinggalkan. Selagi 'ada bersama,' bisa saja kita merasa aman dan terlindungi.

KEHILANGAN dan kepergiaan juga adalah satu ujian mulia demi mantapkan kedisiplinan hidup. Kesetiaan dan keseriusan para hamba diukur saat ketiadaan tuan atau pemimpinnya. Kedisiplinan para murid ditakar saat kepergiaan atau ketiadaan para pendidik atau master-nya.

ADALAH lebih berguna bagi para murid saat Yesus, sang Guru, pergi. Di situlah kesetiaan dalam iman diuji; keberserahan dalam harapan ditakar; ketekunan dalam kasih diukur.

TETAPI, yang terutama bagi para murid adalah akan datangnya Roh Kudus yang jadi penguat dan peneguh jalan hidup mereka. Roh Penghibur adalah anugerah mulia oleh kepergian Yesus, Tuhan dan Guru.

MEMANDANG ketiadaan, kehilangan atau kepergian sebagai berkat mesti menjadi pertarungan dalam hidup itu. Dalam iman, tak ada apapun yang mesti terlalu dirisaukan.  Setiap tapak ziarah hidup membentangkan sisi sebaliknya. Kehilangan tak selamanya satu kelenyapan. Tetapi bisa  menjadi titik awal satu perjumpaan baru. Bahkan bisa mengalami kisah yang lebih dahsyat dan mengagumkan.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin