RENUNGAN KATOLIK, Selasa, 13 Juli 2021: "Accipe ait puerum istum e nutri mihi" Kel 2:9

Senin, 12 Juli 2021 23:05 WIB

Penulis:redaksi

MARKUS 13 JULI.jpg
Ilustrasi Injil Matius 11:20-24

Oleh P Kons Beo SVD


(Pekan Biasa XV - St Heinrich II)

Bacaan I Keluaran 2:1-15a
Mazmur 69:3.14.30-31.33-34
Injil Matius 11:20-24

Bawalah bayi itu dan susuilah dia bagiku

MASIH adakah hati yang berempati di antara garangnya titah Firaun di negeri Mesir? Ya ada. Si putri Firaun telah maklumkan satu kisah keselamatan. Saat tangan dan suara sang ayahnya adalah 'maut dan kematian,' suara sang putri, sebaliknya, adalah seruan pembawa keselamatan.

SANG Putri, ternyata, ke pemandian sungai Nil tak hanya untuk membersihkan tubuhnya. Di pemandian itu, hati nurani dan jiwa kepeduliannya pun ditajamkan.

TANGISAN sang bayi mungil menguasai naluri  kemanusiaannya. Dan sang putri terpanggil untuk bertindak sesuatu. Sang bayi, yang lalu diberi nama Musa, saatnya mesti diselamatkan.

SUNGAI Nil, ternyata, bukanlah kisah maut semata bagi bayi-bayi lelaki Israel yang dicampakkan. Sebaliknya, dalam kisah Musa, sungai Nil adalah riwayat kehidupan dan keselamatan.

MARI tajamkanlah hati nurani kita. Untuk tanggapi seruan, rintihan dan tangisan dunia. Itulah suara-suara menyayat pilu. Yang nasibnya sungguh di ujung tanduk.

DI DUNIA yang makin keras ini ada sekian banyak orang yang nasibnya jadi berantakan oleh ulah kaum penganut dan pencinta kekerasan.

TETAPI bagi kita, sepantasnya, segala tindak, suara serta tampilan kita menjadi warta keselamatan. Sikap penuh pembebasan. Itulah yang dapat kita simak dari kedaulatan hati nurani si putri Firaun.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.
Amin.