Rindu Punya Rumah Tuhan Yang Layak, Umat Stasi Betlehem Malaara Bergotong Royong Bangun Gereja

Jumat, 13 Agustus 2021 11:57 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

kapel malarara.JPG
Kapel Stasi Malaara (Rian)

ENDE (Floresku.com) - Dinding bambu usang beratap sink karat menjadi saksi bisu di balik kerinduan paling perih 400-an umat stasi kapela Betlehem Malaara.

Puluhan tahun, mereka menuai iman dalam rumah ibadah reot. Kendati, puluhan tahun harapan itu belum nyata. Umat stasi Malaara tetap setia menjalankan ibadah kepada sang Khalik.

Kapela Stasi Betelehem Malaara Kuasi Paroki Orakeri, Keuskupan Agung Ende. Stasi ini terletak di pedalaman Desa Romarea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.

Sejak lima tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016 silam, ketua stasi bersama para tokoh masyarakat di kampung itu, duduk bersama menyamakan cita-cita pembangunan rumah Tuhan itu menjadi lebih layak.

Kala itu, dalam pertemuan bersama, Ketua Stasi, Maksimus Pelni mengatakan, dan tokoh masyarakat malaara, berhasil melahirkan ide dan gagasan besar untuk membangun kepela betlehem tersebut.

“Setelah bersepakat kami melakukan pembentukan panitia pembangunan kapela stasi malaara hingga berinisiatif mengumpulkan sedikit demi sedikit dari swadaya umat,” kata Maksimus

Tidak hanya swadaya dana, namun tenaga hingga bahan lokal seperti, kayu, batu dan pasir terus di kumpulkan demi menjawabi harapan bersama untuk memiliki kapela yang layak.

“Namun, tak bisa dipungkiri, dana awal yang terhimpun semakin hari semakin menipis menyebabkan umat harus bersepakat untuk kembali mengumpulkan dana untuk pembangunan kapela betlehem malaara,” katanya.

Kapela Stasi Malara (Foto: Rian)

Lima Tahun Dibangun Belum Usai

Saat media ini melakukan perjalanan ke Malaara. Gereja dengan ukuran 14×23, masih belum selesai dikerjakan. Progres pembangunan baru mencapai 25 %. Sebab, mereka mengalami keterbatasan biaya pembangunan.

Menurut Ketua Stasi, Maksi Pelni, Pembangunan Gereja berukuran 14×23 itu membutuhkan anggaran sekitar RP 1.168.000.000.

“Tak ada jalan lain selain membuka pintu donasi untuk meringankan beban umat dan mempercepat proses pembangunan gereja,” imbuhnya.

Pastor Paroki, Ketua Stasi bersama stakeholder lainnya berupaya mencari para donatur untuk membantu dalam urusan pembangunan gereja.

“Ya atas nama umat stasi betlehem malaara, kami sangat mengharapkan bantuan dari para orang baik untuk membantu kami dalam proses pembangunan gereja,” Keluh Maksi

Sembari menyelam minum air, umat Stasi Kapela Betlehem Malaara terus berupaya berdonasi lewat swadaya untuk mencapai harapan mereka, masing masing umat dibebankan sekitar Rp. 2 juta, dari total 81 kk di stasi tersebut.

“Total swadaya tunai sebesar Rp. 2.000.000, tidak terhitung sawadaya tenaga, bahan-bahan lokal seperti kayu stelen dan batu, pasir serta swadaya makan minum,” ujarnya.

Pembangunan Rumah Ibadah adalah Kerinduan Umat

Pastor Paroki Orakeri, RM. Fikus Demu, menuturkan pembangunan rumah ibadah yang baru merupakan kerinduan umat, untuk memiliki rumah ibadah yang memadai, agar bisa menampung semua.

“Semua memiliki kerinduan rumah ibadat yang baru. Hal ini terbukti dari keterlibatan umat, baik di gereja, kelompok-kelompok dan komunitas basis,”ujarnya

Dengan melihat semangat swadaya dari umat tersebut pastor paroki, Romo Fikus, berinisiatif untuk menggali dan mencari donatur untuk meringankan beban dana pembangunan kapela.

“Saya berharap ada pihak yang bisa memberikan niat baiknya untuk membantu melanjutkan proses pembangunan kapela stasi Malaara,” tutur Rm. Fikus Demu kepada media.

Bagi para Donatur yang baik hati dan peduli dalam pembangunan Gereja Stasi Betlehem Malaara, bisa menghubungi No.Hp. 081338507535 ( R.M Fikus Demu) dan No.Hp.081237085743 ( Rian) dengan Rek:00402024474032 ( REK St.Betlehem Malaara,BANK NTT). (Rian)