Robi Idong dan Martin Wodon (Paket Romantis) Kunjungi Kampung Nangahure Lembah

Rabu, 11 September 2024 21:40 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

pakkk.jpeg
Paket Romantis saat berkunjung ke Kampung Nangahure Lembah, Rabu (11/9) sore. (Silvia)

NANGAHURE (Floresku.com) - Robi Idong dan Martin Wodon (Paket Romantis)  mengunjungi Kampung Nangahure Lembah, Rabu, 11 September 2024, sore

Kedatangan rombongan Paket Romantis disambut meriah dengan tarian yang dibawakan oleh para remaja cantik berjilbab.

Sejumlah remaja putri Nangahure Lembah menyambut kedatangan Paket Romantis bersama rombongan, dengan tari-tarian. (Foto: Silvia).

Dari pantuan Floresku.com, tampak warga masyarakat yang didominasi ibu-ibu berjilbab dan bapak-bapak yang umumnya  berprofesi sebagai nelayan itu, tampak sangat antusias menyambut kedatangan Paket Romantis bersama rombongannya.

Hasna, seorang warga Nangahure Lembah  bersaksi bahwa dirinya sudah mengenal baik Robi Idong.

“Pak Robi itu orangnya sangat baik. Dia membahwa harapan besar bagi rakyat Sikka ke depannya. Semoga beliau terpilih dalam Pilkada November nanti, agar program-programnya seperti Kartu Sikka Sehat bisa dilanjutkan. Terus terang, kami merasa sangat terbantu dengan program seperti itu,” ujar Hasna penuh semangat.

Sementara itu, Martin Luther Aji dalam pernyataan sebagai anggota DPRD Sikka dari Patai Perindo menjelaskan mengapa partainya mengusung Paket Romantis.

“Terus terang, Partai Perindo mengusung Paket Romantis  karena hasil survei yang tertinggi. Selain itu, selama masa kepemimipan periode 2018-2023, Pa Robi Idong bekerja sangat baik, walu efektif bekerja hanya 2 tahun akibat pandemi Covid-19.  Meski demikian, hak- hak masyarakat yang paling mendasar terpenuhi,” ujarnya.

Dia menambahkan, meskipun ada beberapa program yang tertunda pelaksanaanya,  selama masa kepemimpinan Pak Robi, tercatat ada  15 000 ribu anak-anak  di Kabupaten Sikka yang menerima beasiswa.

Sepengetahuan saya, Pak Robi tidak pernah menolak orang yg datang ke rumah. Itu sebabnya Pak Robi memilih untuk tinggal di rumah pribadi dan bukan di rumah jabatan agar masyarakat dengan leluasa datang tanpa ada protoker.

“Saya menyaksikan beberapa orangtua dan anak-anak datang karena diusir dari sekolah dan Pak Robi pasti memberikan solusi,” pungkasnya.  (Sivia). ***