SENDAL SERIBU, Jumat, 19 November 2021: KITA ADALAH RUMAH DOA!

Jumat, 19 November 2021 11:00 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

Ilustrasi Injil Lukas 19: 45-48
Ilustrasi Injil Lukas 19: 45-48 (www.katolikku.com)

RUTENG (Floresku.com) - Pada hari ini,  Jumat, 19 November 2021, RD Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng kembali menawarkan 'SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru.

RD  Ryano Tagung  mengemas permenungan SENDAL SERIBU kali ini berdasarkan bacaan Lukas: 19:45-48 .

Marilah kita berdoa:  Ya Tuhan, SYUKUR BERLIMPAH KUHATURKAN kepadaMU, sebab ENGKAU sudi menjadikan hatiku ini bait Mu yang kudus. Hati yang penuh noda dosa KAU sucikan bagiMu. 

Hari ini jadi BAIT SUCIMU. KUDUSKAN dan SUCIKANLAH agar hati ini sungguh menjadi tempat pertemuan yang mesra antara diriku dengan DIRIMU,  kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Bacaan Injil Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIII: Luk. 19:45-48 

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!" Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Rev. D. Ryano Tagung

Renungan SENDAL SERIBU: KITA ADALAH RUMAH DOA!

“Kata-kata tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang dinyanyikan dalam hati. Mereka meledak dalam pekik sukacita yang sederhana, pekik kegirangan” St. Sesilia.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
DIA selalu datang dan menemui kita di dalam relung hati kita yang terdalam. Hati adalah tempat yang nyaman bagi YESUS untuk menjumpai diri kita. Di dalam HATI ini, YESUS bersemayam dan tinggal menetap. 

YESUS mau memilih hati kita meski hati kita penuh noda dosa, karena DIA mau hatiNYA menjadi hati kita, hati kita tinggal di dalam HATINYA. Dengan cara ini,  DIA mau agar hati kita sungguh menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk BERTEMU DAN BERJUMPA DENGANNYA dalam hening dan doa. 

Akan tetapi, terkadang DIA mendapati hati kita sedang kacau balau. Hati kita penuh dengan noda dosa, terjebak dalam dunia gelap yang penuh dengan dendam, iri hati, amarah dan kesombongan.

Dalam bacaan Injil pada hari ini, kita telah menyaksikan  Yesus yang masuk Bait Allah. Lalu, apa yang ditemukanNya? Ia tidak mendapatkan orang sedang berdoa, melainkan orang sibuk berjualan, berdagang. 

Tanpa basa-basi, Yesus pun segera mengusir para pedagang itu untuk keluar dari dalam Bait Allah. Ini adalah Bait Allah. Ini adalah RumahKu. Dan RumahKu dan Rumah doa.

Yesus juga, pada hari, sedang masuk hati kita: Bait Allah.  Apa yang ditemukanNYA? Adakah hati kita  sedang berdoa, memuji dan memuliakan Allah, yang ditemukanNya? 

Adakah DIA menemukan Hati kita yang sedang terpikat pada SabdaNya? Adakah hati kita selalu mendengarkanNya bersabda, ataukah mendengarkan suara-suara sumbang yang lebih kuat daripada suara YESUS? 

YESUS TIDAK MENEMUKAN sesuatu yang special di dalam hati kita. Hati kita telah menjadi sarang penyamun, tempat menyimpan dendam, iri hati, cemburu, sakit hati. Hati kita semkain jauh dari Kasih Allah. 

Hati tidak lagi menjadi tempat kediaman kasih dan sukacita Allah. Saat hati sudah menjauh dari Allah, maka bagaimana bisa kita mengarahkan hati ini kepada Allah saat kita menjumpaiNya di Gereja atau Kapela? 

Bukankah dengan kehadiran tanpa hati yang terarah kepada Allah adalah salah satu tindakan di mana kita tidak menjadikan Rumah Tuhan sebagai Rumah Doa?

Hari ini Yesus tidak hanya menyucikan Bait Allah Yerusalem. Tapi, Dia menyucikan Bait Allah yang hidup yakni tubuh kita ini. Dia mau bersemayam di dalam hati kita. RumahKu adalah rumah doa. Hati kita adalah HatiNya untuk berdoa. 

Di dalam hati kita ada Dia yang sedang berdoa. Di dalam hati kita ada Dia yang menarik kita untuk terpikat kepadaNya dan untuk setia mendengarkanNya. 

Mari kita buang jauh segala kesombongan, iri hati, kekuatiran yang berlebihan, masa lalu yang pahit, dendam, iri hati dan kebencian dari dalam hati ini, biarkanlah Yesus mengisinya dengan DiriNya sendiri, agar Sukacita Allah mengalir dalam hidup kita dan kita mampu memancarkan sukacita ini kepada keluarga dan anggota komunitas kita. 

Marilah kita berdoa:Ya Tuhan, ENGKAU melimpahkan aku dengan rahmat dan cintaMu agar aku mampu mewartakan tentang kasihMu kepada semua orang. 

Isi hatiku dengan SETIAMU, agar aku selalu setia merawat setiap benih kasih dan pelayanan yang telah Engkau tanam di dalam hatiku, kini dan sepanjang segala masa, Amin

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***