SENDAL SERIBU, Jumat, 18 November 2022: HRD: Hati, Rumah Doa

Jumat, 18 November 2022 08:12 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

ryano tagung.JPG
RD Ryano Tagung (Dokpri)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022, HARI BIASA, PEKAN BIASA XXXIII
Why. 10:8-11; Mzm.19:14,24,72,103,111,131; Luk. 19:45-48, [Thn. V-SS/319/11/2022]

Reverendus Dominus {RD}, Riano Tagung

Marilah kita berdoa:  AllahBapa yang Mahakudus, Engkau berkenan hadir untuk menyucikan diri kami. Sucikanlah kami senantiasa untuk menghadap Engkau dengan penuh sukacita. 

Sucikanlah hati kami agar menjadi sanggar suci di mana kami dapat berjumpa dengan Engkau dengan penuh cinta dan penyerahan diri yang total. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, PuteraMu yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin.

Injil Lukas 19:45-48

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. 

Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!" Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. 

Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Ilustrasi: Yesus membersihakan Bait Allah dari para pedagang liar. (Gambar: Theodoor Rembouts/My Catholic Life)

HRD: HATI, RUMAH DOA!
“Kata-kata tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang dinyanyikan dalam hati. Mereka meledak dalam pekik sukacita yang sederhana, pekik kegirangan” St. Sesilia

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
DIA selalu datang dan menemui kita di dalam relung hati kita yang terdalam. Hati adalah tempat yang nyaman bagi YESUS untuk menjumpai diri kita. 

Di dalam HATI ini, YESUS bersemayam dan tinggal menetap. YESUS mau memilih hati kita meski hati kita penuh noda dosa, karena DIA mau hatiNYA menjadi hati kita, hati kita tinggal di dalam HATINYA. 

Dengan cara ini,  DIA mau agar hati kita sungguh menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk BERTEMU DAN BERJUMPA DENGANNYA dalam hening dan doa. 

Akan tetapi, terkadang DIA mendapati hati kita sedang kacau balau. Hati kita penuh dengan noda dosa, terjebak dalam dunia gelap yang penuh dengan dendam, iri hati, amarah dan kesombongan.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Dalam bacaan Injil pada hari ini, kita telah menyaksikan  Yesus yang masuk Bait Allah. Lalu, apa yang ditemukanNya? Ia tidak mendapatkan orang sedang berdoa, melainkan orang sibuk berjualan, berdagang. 

Tanpa basa-basi, Yesus pun segera mengusir para pedagang itu untuk keluar dari dalam Bait Allah. Ini adalah Bait Allah. Ini adalah RumahKu. Dan RumahKu dan Rumah doa.

Yesus juga, pada hari, sedang masuk hati kita: Bait Allah, RUMAH DOA.  Apa yang ditemukanNYA? Adakah hati kita  sedang berdoa, memuji dan memuliakan Allah, yang ditemukanNya? 

Adakah DIA menemukan Hati kita yang sedang terpikat pada SabdaNya? Adakah hati kita selalu mendengarkanNya bersabda, ataukah mendengarkan suara-suara sumbang yang lebih kuat daripada suara YESUS? 

YESUS TIDAK MENEMUKAN sesuatu yang special di dalam hati kita. Hati kita telah menjadi sarang penyamun, tempat menyimpan dendam, iri hati, cemburu, sakit hati. 

Hati kita semakin jauh dari Kasih Allah. Hati tidak lagi menjadi tempat kediaman kasih dan sukacita Allah. Saat hati sudah menjauh dari Allah, maka bagaimana bisa kita mengarahkan hati ini kepada Allah saat kita menjumpaiNya di Gereja atau Kapela? 

Bukankah dengan kehadiran tanpa hati yang terarah kepada Allah adalah salah satu tindakan di mana kita tidak menjadikan Rumah Tuhan sebagai Rumah Doa?

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Hari ini Yesus tidak hanya menyucikan Bait Allah Yerusalem. Tapi, Dia menyucikan Bait Allah yang hidup yakni tubuh kita ini. 

Dia mau bersemayam di dalam hati kita. RumahKu adalah rumah doa. Hati kita adalah HatiNya untuk berdoa. Di dalam hati kita ada Dia yang sedang berdoa. 

Di dalam hati kita ada Dia yang menarik kita untuk terpikat kepadaNya dan untuk setia mendengarkanNya. 

Mari kita buang jauh segala kesombongan, iri hati, kekuatiran yang berlebihan, masa lalu yang pahit, dendam, iri hati dan kebencian dari dalam hati ini, biarkanlah Yesus mengisinya dengan DiriNya sendiri, agar Sukacita Allah mengalir dalam hidup kita dan kita mampu memancarkan sukacita ini kepada keluarga dan anggota komunitas kita.

Marilah kita berdoa: *Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau telah menurunkan Sabda Keselamatan kepada kami yaitu Yesus Kristus PuteraMu Terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti dam syukur kami atas kemurahan hatiMu yang selalu menghidupi kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.
Dio Vi Benedica. ***