SENDAL SERIBU, Minggu 06 Februari 2022: Yang Hina DipanggilNya

Minggu, 06 Februari 2022 08:55 WIB

Penulis:redaksi

aaaa.jpg
Ilustrasi Injil Lukas 5:1-11 oleh James Tissot, The Miraculous Draught of Fishes, ("Hasil tangkapan ikan yang ajaib") (id.wikipedia.org)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU:Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
MINGGU, 6 FEBRUARI 2022, HARI MINGGU BIASA V
Yes 6:1-2a.3-8; 1 Kor 15:1-11 & Luk 5:1-11
[Thn. VI-SS/37/2/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  
YESUS, DOKTER JIWAKU, Engkau telah datang dan tinggal di antara kami memberikan kami kehidupan dan sukacita. Engkau tahu apa yang kami butuhkan dan perlukan. Engkau tahu bila raga kami tak mampu menahan setiap rasa sakit dan luka, 

Engkau datang membalutnya dengan kasihMu. Beri aku rahamt dan cintaMu agar aku selalu mengandalkan Engkau di setiap langkah hidupku agar ketika aku dicekam kegelisahan dan penderitaan, kasihMu menopang aku, kini dan sepanjang segala masa, AMIN. 

Lukas 5:1-11
Sekali peristiwa, Yesus berdiri di pantai danau Genesaret. Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. 

Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. 

Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 

Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga." 

Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. 

Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 

Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap.

Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, "Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. 
 

Pst. Ryano Tagung

Renungan: YANG HINA DIPANGGILNYA!!!
Kita semua adalah PENDOSA. Tetapi TUHAN menyembuhkan kita dengan BERKAT, BELAS KASIH dan KELEMAHLEMBUTANNYA yang berlimpah. (Paus Fransiskus).

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, menyadari kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri kita merupakan sebuah anugerah. Karena tidak semua orang dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya. 

Anugerah ini hanya bisa kita alami bila kita sungguh mengalami senutuhan kasih Allah yang berbelas kasih di dalam hidup kita. 

ALLAH MENYENTUH KITA tepat dititik lemah kehidupan kita. Karena itu, penting sekali untuk selalu menyadari akan kehadiran Allah di dalam hidup kita. 

Bacaan Pertama, Yesaya di hadapan Allah mengakui dengan jujur bahwa dirinya, najis bibir. Tetapi Allah justru menyentuh bibir Yesaya dan menjadikannya sebagai UtusanNya (Yes 6:7-8), INILAH AKU UTUSLAH AKU. 

Bacaan Kedua, Rasul Paulus menyatakan dirinya sebagai yang paling hina di antara para rasul tetapi dipilih Allah oleh karena Kasih Karunia yang telah dicurahkan Allah kepadanya tidak sia-sia. SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH (1 Kor 15:9-10). 

Bacaan Injil, Petrus tersungkur di depan Yesus setelah menyaksikan mukjizat penangkapan ikan yang luar biasa menyatakan dirinya sebagai orang berdosa, tetapi Yesus justru memanggilnya untuk menjadi penjala manusia. (Luk 5: 8-10). 

Panggilan Yesaya, Paulus dan Petrus adalah panggilan kita saat ini, di sini dan kini, baik di dalam keluarga maupun di dalam hidup selibat. Allah memanggil kita tanpa memandang dosa kita, tetapi Dia memandang hati kita yang dengan tulus mau bertobat dan menjadi utusanNya. 

Jika bibir kita selama ini hanya digunakan untuk berbicara keburukan orang lain, maka Allah menyentuh bibir kita untuk menyebarkan kabar sukacitaNya. 

Jika selama ini kita hidup menurut keinginan diri sendiri, tenggelam dalam dosa dan kecenderungan duniawi maka Allah melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita supaya kita hidup sepadan dengan panggilan hidup kita saat ini. 

Jika kita sungguh mengakui diri kita adalah orang berdosa maka Allah akan menggunakan kita untuk menjadi penjala manusia. Ingatlah bahwa kita ini tidak sempurna, penuh dosa dan hina tetapi Allah memanggil kita untuk menjadi seperti apa kita saat ini. 

Yang perlu kita lakukan adalah mengarahkan pandangan ke tujuan akhir dari panggilan kita dan melupakan apa yang ada dibelakang kita, melupakan masa lalu kita, melupakan masa penuh dosa, sebab Allah sudah memanggil kita dan telah menghapus kesalahan kita dan mengampuni segala dosa kita. (Yes 6:7).  

Dio ti Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***