Murenbang
Minggu, 23 Oktober 2022 08:55 WIB
Penulis:redaksi
SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
MINGGU, 23 OKTOBER 2022
Minggu Biasa XXX
Sir 35:12-14.16-18; 2Tim 4:6-8.16-18 & Luk 18: 9-14
[Thn. V-SS/295/10/2022]
Pst. Riano Tagung, Pr
ZIARAH ROSARIO SUCI SANTA PERAWAN MARIA HARI KE-23
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
MENGALAMI KASIH ALLAH DI DALAM DOA
RD. Ryano Tagung
“DOA ADALAH AYUNAN HATI, SUATU PANDANGAN SEDERHANA KE SURGA, SERUAN SYUKUR DAN CINTA KASIH BAIK DI TENGAH PERCOBAAN MAUPUN KEGEMBIRAAN”
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH
Kita berdoa karena kita sangat rindu kepada ALLAH. Kerap kita lupa dan melupakan ALLAH, kita merasa berdosa dan sangat berdosa sampai tidak mau datang kepadaNYA.
Padahal dengan mengambil sikap demikian, kita telah salah langkah. ALLAH tidak pernah memperhitungkan segala dosa kita. KERAHIMAN ALLAH selalu terbuka bagi siapa saja yang mau datang kepadaNYA, datang dengan segala rendah hati dan mohon ampun.
Ketika kita berdoa, kita sungguh mengalami KASIH ALLAH. ALLAH yang mengasihi kita pada pendosa. Karena pengalaman inilah, sehingga kita berani mengakui segala salah dan dosa kita. kita hadir di dalam doa apa adanya. Kita hadir di dalam doa dengan segala kelemahan dan dosa kita.
BUKANKAH demikian yang dilakukan oleh Pemungut cukai dalam kisah injil hari ini. Dia datang kepada YESUS. Bukan menengadah, bukan membusungkan dada.
Bukan mencari muka dengan menjelekkan orang lain. TAPI, dia datang dengan segala rendah hati, mengakui segala salah dan dosanya, dan memohon ampun. Pemungut Cukai sungguh mengalami KASIH Allah YANG PENUH KASIH DAN RAHIM. Menerimanya apa adanya dan menganugerahinya rahmat pengampunan.
Kita juga perlu mengalami KASIH ALLAH DI DALAM DOA, agar doa-doa kita bukan sebatas rumusan kaku tanpa makna, tetapi sebuah ayunan hati yang meluap dari dalam hati, sebagai ungkapan syukur atas KASIHNYA yang menganugerahi rahmat pengampunan.
Semoga kita bisa mengalami KASIH ALLAH di dalam doa sehingga kita tidak lagi terjebak dalam sikap iri hati, cemburu, sombong, kebiasaan menceritakan kejelekkan dan keburukan orang lain. BONGKAR kebiasaan lama. Kita harus bisa mengalami KASIH ALLAH SENDIRI di dalam doa-doa harian kita.
Dio Vi Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***