SENDAL SERIBU, Minggu, 27 Februari 2022: Memandang Sesama dengan Tatapan Kasih!

Minggu, 27 Februari 2022 09:57 WIB

Penulis:redaksi

sermon-on-the-mount.jpg
Ilustrasi Injil Lukas 6:39-45 (www.katolik.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

MINGGU, 27 FEBRUARI 2022, HARI MINGGU BIASA VIII
Sir 27:4-7, 1 Kor 15: 54-58 & Luk 6:39-45, [Thn. VI-SS/58/2/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  ALLAH BAPA MAHAMULIA, Engkau telah memaklumkan kepada kami bahwa Yesus Kristus adalah PuteraMu terkasih, Ajarilah kami untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan SabdaNya dan berilah kami pengertian akan misteri sengsara, wafat dan kebangkitanNya demi keselamatan kami. Dengan Pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin. 

Injil Lukas 6: 39-45
Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. 

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? 

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 

"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. 

Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. 

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
 

Pst. Ryano Tagung, Pr


MEMANDANG SESAMA DENGAN TATAPAN KASIH!
INGATLAH SELALU! JATAH KITA BUKANLAH MENGKRITIK, MENOLAK ATAU MENGHAKIMI. KITA DIPANGGIL UNTUK MENAWARKAN KASIH SAYANG DAN BELAS KASIH KEPADA SESAMA. Paus Fransiskus

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, 
Kita tidak bisa mengelak bahwa salah satu kecenderungan yang sangat mendasar dalam diri kita adalah cepat menilai sesama dan itu kerap kita lakukan dengan MENYEBARKAN GOSIP. GOSIP adalah budaya  yang menghancurkan persaudaraan. 

GOSIP lahir dari pribadi yang  belum mengalami KASIH di dalam hidup bahkan mengalami KASIH DARI ALLAH. Bacaan pertama (Sir 27:4-7) menegaskan kepada kita bahwa UJIAN MANUSIA TERLETAK DALAM BICARANYA (Sir 27: 5). Selain itu, BICARANYA MENYATAKAN ISI HATINYA (Sir 27:6). 

Jika isi hatinya adalah KASIH, maka bicaranya adalah KASIH. Tetapi, jika isi hatinya adalah KEBENCIAN, IRI HATI, DENDAM, CEMBURU, maka bicaranya adalah TENTANG KEBURUKAN DAN KEJAHATAN. Untuk mengatasi kecenderungan ini, kita harus berdiri teguh pada kasih Kristus, jangan goyah dengan rayuan iblis untuk menyebarkan gosip dan teruslah berkanjang dalam pekerjaan Tuhan (bdk. Bacaan kedua 1 Kor 15:54-58). 

Dalam hidup ini, kita harus berusaha untuk menghasilkan buah yang baik. Benih kehidupan yang baik akan bisa tumbuh dan menghasilkan buah yang baik bila ada KASIH SAYANG dan SIKAP MAU MENERIMA SESAMA DENGAN TULUS tanpa melihat selumbar kekurangan dan keterbatasannya (Luk 6:39-45). 

KASIH menghapus balok dari mata kita sehingga kita akan melihat sesama dengan tatapan KASIH. Hal ini hanya menjadi mungkin bila kita sendiri telah sampai pada satu titik dari perjalanan rohani kita, yaitu, dimana kita melihat diri sendiri DIKASIHI oleh ALLAH.  

Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita, KASIH harus sungguh tumbuh di sana agar kita dapat mengeluarkan “barang yang baik dari perbendaharaan  hati  yang baik” yang sudah kita tanam sendiri di dalam keluarga dan komunitas kita. sebelum memandang sesama dengan tatapan kasih, tataplah diri sendiri  terlebih dahulu dengan tatapan kasih, maka selumbar itu tidak akan pernah ada.
Dio ti Benedica

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***