SENDAL SERIBU, Rabu 10 November 2021: Hidup adalah Sebuah Ucapan Syukur

Rabu, 10 November 2021 13:25 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

Ilustrasi Injil Lukas 17:11-19
Ilustrasi Injil Lukas 17:11-19 (www.katolikku.com)

RUTENG (Floresku.com) - Pada hari ini,  Rabu, 10 November 2021, RD Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng kembali menawarkan 'SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru.

RD  Ryano Tagung  mengemas permenungan SENDAl SERIBU kali ini berdasarkan bacaan Injil  Lukas 17:11-19.

Untuk SENDAL SERIBU  hari ini,  RD Ryano Tagung memberi tajuk: HIDUP ADALAH SEBUAH UCAPAN SYUKUR!

Marilah kita berdoa:  YESUS, ENGKAU memanggil aku untuk tinggal dalam KASIHMU meski ENGKAU tahu aku sebenarnya tak pantas untuk mendapatkan semuanya itu. KASIH KARUNIAMU telah menarik aku untuk meninggalkan cara hidupku yang lama dan mengarahkan pandangan pada jalan hidup yang baru. Beri aku rahmat dan cintaMu agar aku dapat mengasihiMU dengan tulus,  kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Injil  Lukas 17:11-19.

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak,  "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
 

RD. Ryano TagungPastor Rekan paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng.

Renungan SENDAL SERIBU: HIDUP ADALAH SEBUAH UCAPAN SYUKUR

Sahabat  SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Kita boleh melupakan segalanya tetapi janganlah pernah kita lupa YESUS. Dalam setiap kesibukan kita, kita harus berani untuk kembali kepada YESUS sebagai sumber dan pegangan hidup kita, tersungkur di hadapanNya, memohon belas kasihNya, dan menaikan rasa syukur kepadaNYA atas segala rahmat dan cintaNya yang selalu baru di dalam hidup kita. 

Dalam terang iman Kristiani, HIDUP ADALAH SEBUAH UCAPAN SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA ALLAH YANG SENANTIASA MENGALIR DI DALAM HIDUP KITA.  BERSYUKUR adalah ungkapan iman. Hanya orang yang beriman yang tahu bersyukur. Bersyukur dalam segala hal, baik atau tidak baiknya waktu dan peristiwa hidup kita, BERSYUKURLAH!

Sebab TUHAN sedang membentuk kita dan terus membentuk kita. Kita ini adalah KARYANYA yang belum selesai dibentuknya. Karena itu, ada banyak tantangan dan cobaan, suka dan duka di dalam hidup kita yang membentuk kita untuk menjadi pribadi yang dewasa dalam iman, bertumbuh dalam pengharapan dan berkobar-kobar dalam cinta kasih.

Sahabat  SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Bacaan injil hari ini mengisahkan tentang sepuluh orang kusta. Focus dari kisah ini adalah kembali seorang kusta yang adalah seorang Samaria yang telah ditahirkan untuk memuji dan menyembah ALLAH. 

Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. 

Mengalami kasih kemurahan ALLAH di dalam hidup, selalu menarik hati untuk kembali kepada sumber Kasih, Sumber Cinta untuk bersyukur. Bersyukur, karena sungguh menyadari bahwa ketaklayakan dan ketakpantasan diri untuk mencicipi secercah berkat  kemurahan ALLAH mendapatkan tempat di hati YESUS. Kembali kepada YESUS, kembali kepada Hidup, kembali untuk memulai hidup baru, hidup dalam kelimpahan kasih karunia ALLAH. 

Melihat orang Samaria itu, YESUS bertanya, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" 

Lalu Ia berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Kenapa tidak kembali untuk bersyukur? LUPA kalau sudah sembuh. Lupa kalau hidup berada dalam tangan kasih ALLAH. 

Mencari YESUS kalau ada mau. Mencari YESUS tunggu sakit, tunggu ada masalah, tunggu  diliit duka dan penderitaan. YESUS bertanya, dimanakah yang Sembilan orang tadi? 

Karena sembuh, bukan soal fisik, ada sakit iman yang perlu disembuhkan. Supaya, pengalaman lahiriah sungguh menyentuh hati dan batin. “PERGILAH IMANMU TELAH MENYELAMATKAN DIKAU”. 

Pentahiran yang dialami oleh orang SAMARIA tidak hanya pentahiran jasmaniah [sembuh dari sakit kusta] tetapi juga pentahiran rohani [TAHU KEMBALI KEPADA YESUS DAN BERSYUKUR]. Dua peristiwa penyembuhan yang dialami oleh orang Samaria

Sahabat  SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Kita berada di posisi mana? Sembilan orang  kusta yang telah disembuhkan tetapi tidak menyadarinya, meneruskan perjalanan dan setelah tahu dirinya sembuh lupa untuk bersyukur? Ataukah kita pada posisi seorang Samaria yang segera menyadari mukjizat TUHAN, kembali kepada YESUS dan menyembah serta memuliakanNYA? 

Di saat duka kita akan lebih mudah untuk mengingat YESUS. Lutut kita menjadi keras karena lamanya kita bertelut di hadapan TUHAN. Akantetapi, bila kita mengalami sukacita dan kebahagiaan di dalam  hidup kita serasa tidak punya waktu untuk berlutut dan bertelut di hadapan ALLAH. Kita lupa untuk bersyukur.  

Di saat itu, Yesus juga bertanya, dimanakah dia tadi yang memohon rahmat dan cinta dariKu dan setelah memeroleh semuanya itu tidak datang kembali kepadaKu? JANGAN CARI YESUS TUNGGU ADA MAU. JANGAN KE GEREJA TUNGGU NATAL DAN PASKAH. KITA INI ORANG BERDOSA DAN SAKIT YANG SENANTIASA MEMBUTUHKAN RAHMAT DAN CINTA TUHAN MELALUI EKARISTI AGAR DIKUDUSKAN DAN DISEMBUHKAN HIDUP KITA. HANYA, ORANG YANG MERASA DIRI KUDUS DAN SEHAT YANG TIDAK MEMBUTUHKAN TUHAN, TIDAK MEMBUTUHKAN EKARISTI. 

SEMOGA hari ini kita tidak lupa untuk bersyukur. Kita boleh melupakan segalanya di dalam hidup, tetapi jangan pernah lupa YESUS, JANGAN PERNAH LUPA BERSYUKUR. HARI INI, sudahkah kita bersyukur karena kita masih diberi kesempatan untuk membuka mata dan membaca renungan ini? JANGAN PERNAH LUPA YESUS. BOLEH LUPA SEGALANYA TAPI JANGAN LUPA YESUS!

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***