KEHIDUPAN
Rabu, 27 Oktober 2021 10:13 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Pada Rabu, 27 Oktober 2021 Pekan Biasa XXX ini, Romo Ryano Tagung, Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng kembali menawarkan 'SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
SENDAl SRIBU kali ini dikemas berdasarkan Injil Lukas13:22-30.
Berdasarkan Injil Lukas Lukas13: 22-30, Pastor Ryano Tagung Pr menyajikan sebuah renungan bagi kita dengan judul: Pintu yang Sempit, Jalan Tol Menuju Kehidupan!'
Marilah kita berdoa: YESUS, SANG EMPUNYA PANGGILAN. Ada namaku disebut, dipanggil untuk mengikuti jejakMu. Namaku KAU panggil agar aku meninggalkan segalanya dan mengarahkan jawaban dan panggilanku hanya kepadaMU, SUARA YANG MEMANGILKU. Beri aku rahmat dan cintaMu, agar aku selalu setia melaksanakan tugas perutusan dan pelayanan ini, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Bacaan Injil Lukas 13:22-30
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, 'banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, 'Tuan, bukakan pintu bagi kami.' Tetapi dia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang.' Maka kalian akan berkata, 'Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.' Tetapi ia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!' Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir."
Renungan:
PINTU YANG SEMPIT, JALAN TOL MENUJU KEHIDUPAN
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TIUHAN,
KRISIS zaman ini adalah ketakutan. Takut ketinggalan. Takut ditinggalkan. Takut meninggalkan. Ketakutan ini mengakibatkan ketergantungan yang berlebihan sehingga dalam detik, menit, jam tidak ingin dilewatkan begitu saja dengan orang yang dikasihi, dengan barang kesukaan, dengan fans atau sang idola.
Apalagi, di tengah dunia digital ini, ketakutan yang mencemaskan dan membuat ketergantungan semakin menjadi-jadi. Kita akan merasa cemas sekali bila chat tidak dibalas segera. Kita takut dan menjadi tegang sekali bila tidak membuka smartphone apabila ada pertemuan atau sedang misa.
Misa akan terasa begitu lama sekali karena tidak membuka HP. Atau mengisi waktu hening saat misa dengan membuka HP. Sikap ini, sadar atau tidak, kita sedang terjebak dalam ketergantungan yang tidak sehat.
Kita akan mudah mengalami kecemasan dan bertanya-tanya apa yang telah aku lewatkan ketika tidak mempunyai kesempatan untuk memeriksa telepon.
HP yang adalah sarana komunikas telah kita ubah menjadi gerbang kepada kematian. Kematian interaksi sosial dalam hidup bersama, kematian kepekaan ketika melihat penderitaan sesama, kematian rasa religius di dalam gereja.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TIUHAN,
Sabda YESUS hari ini hendak mengritik cara hidup kita yang sudah tergantung pada dunia digital yang menggangu dinamika kehidupan kita, baik sosial, religius maupun pribadi.
Sabda Yesus: "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, 'banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat, ketika ada yang bertanya perihal sediki sajakah yang diselamatkan. Anugerah keselamatan diberikan kepada semua orang tanpa terkecuali dan menjadi milik mereka yang memerjuangkannya.
Cara untuk memerjuangkan hidup yang kekal adalah dengan berusaha masuk melalui pintu sempit, jalan pengosongan diri, jalan melepaskan, jalan sederhana, jalan kecil.
Kita perlu melepaskan diri dari segala jenis ikatan, termasuk ikatan terhadap dunia digital yang lebih banyak mencuri waktu kita sehingga tidak ada waktu untuk hening, untuk merefleksikan hidup yang telah dilewati. Kita perlu usaha sedikit melewati pintu yang sempit agar kita memeroleh hidup yang kekal, dengan melepaskan diri dari ikatan duniawi yang membelenggu hati.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TIUHAN,
Memang tidak mudah untuk melepaskan Handphone. Kita lebih mudah untk menjalin relasi dengan dunia digital daripada dengan dunia sekitar. Hal ini berlaku juga dalam relasi dengan TUHAN. Kita akan lebih mudah dan merasa betah dalam mengotak-atik dunia digital, berelasi dalam dunia maya, daripada merasa betaha dalam mengikuti Ekaristi, dalam doa pribadi berelasi dengan TUHAN.
Pintu yang sempit, tapi menjadi JALAN TOL menuju kehidupan yang kekal. Oleh karena itu jadilah pribadi Katolik yang matang. Manusia-manusia Katolik yang otonom dan mampu mengarahkan hidup kita kepada hal yang terbaik bagi hidup.
Menjadi manusia Katolik yang punya prioritas dan mampu melakukan apa yang penting, tidak sibuk memikirkan apa yang dilakukan orang lain dan tidak sibuk otak atik HP apalagi pada saat mengikuti Ekaristi.
EKARISTI adalah pintu yang sempit. Sedikit orang bisa masuk. Bukan karena tidak bisa atau tidak mampu. Tetapi, karena tidak mau dan tidak ada cinta untuk EKARISTI.
Kalau ada cinta untuk EKARISTI, maka di mana saja EKARISTI dirayakan selalu ada HATI YANG BERGELORA, ADA CINTA YANG DISEGARKAN, ada pengorbanan yang diberikan [termasuk tidak mengaktifkan HP saat misa]. Sanggupkah kita masuk melalui Pintu yang sempit, kalau di pintu itu disiapkan alat pemutus sinyal HP? Saya berpikir akan sulit untuk itu, tapi kalau kita mau memiliki hidup yang kekal, itu bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Semoga. Tuhan Yesus memberkati!
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa Mahabijaksana, Engkau menuntun kami dengan SabdaMu semoga kami senantiasa hdup rendah hati untuk melayani sesama seturut teladan Kristus. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, amin.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***
5 bulan yang lalu