Serangan Teroris di Gedung Konser Moskow Tewaskan Lebih dari 100 Orang

Minggu, 24 Maret 2024 16:03 WIB

Penulis:redaksi

A RUSIA.jpeg
Sepasang suami istri berpelukan di dekat tugu peringatan darurat di Sankt Peterburg, Rusia (vaticannews..va)

MOSKOW (Floresku.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Ukraina terlibat dalam penembakan hari Jumat (22 /3) di gedung konser besar dekat Moskow yang menewaskan sedikitnya 133 orang, meskipun ada afiliasi dari ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.

Anak-anak, remaja, dan wanita termasuk di antara 133 orang yang tewas dalam serangan teroris di Balai Kota Crocus dekat Moskow. Banyak lagi yang terluka, kata para pejabat Rusia.

Beberapa jam kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Ukraina yang dilanda perang terlibat dalam pembantaian tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Kyiv.

Putin mengatakan kepada negaranya bahwa pihak Ukraina “sedang bersiap untuk menerima” empat orang yang melancarkan serangan tersebut, dan menambahkan bahwa “total 11 orang ditahan.”

Keempat pria yang dibicarakannya dilaporkan ditahan di daerah perbatasan saat mereka menuju Ukraina.

Kyiv dengan cepat mengatakan bahwa apa yang terjadi di Rusia tidak ada hubungannya dengan kenyataan ketika orang-orang tersebut mendekati “penyeberangan perbatasan yang diblokir di mana terdapat pertempuran aktif dan setiap meter dipenuhi oleh pasukan keamanan Rusia.”

Diklaim oleh apa yang disebut ISIS

Tuduhan Putin muncul meskipun kelompok Negara Islam atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembantaian hari Jumat itu.

Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah berbagi informasi intelijen dengan Rusia mengenai serangan terorisme yang akan terjadi.

Namun, media milik pemerintah Rusia baru-baru ini melaporkan pada tanggal 19 Maret bahwa Putin menolak peringatan tersebut dan menganggapnya sebagai provokasi Barat. Serangan itu terjadi tiga hari kemudian.

Ketika Putin mengumumkan hari berkabung, orang-orang berkumpul di banyak tempat umum di seluruh Rusia dan di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, termasuk di lokasi serangan Balai Kota Crocus itu sendiri.

Warga Rusia yang menangis terlihat membawa bunga dan mainan anak-anak ke peringatan darurat setelah mengetahui bahwa anak-anak termasuk di antara banyak korban. (Sandra/Sumber: Vaticannews.va)