Simak! Begini Hasil KTT G20 Johannesburg 2025

Senin, 24 November 2025 09:10 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

hadiri-ktt-g20-wapres-gibran-tegas43.jpg
Wapres Gibran berpidato dalam KTT G20 2025 di Johannesburg 2025, pada 22-23 November 2025. (Reuters)

JOHANENESBURG (Floresku.com) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir dalam KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan—menandai partisipasi perdananya dalam forum ekonomi global terbesar itu, dengan fokus pada isu pertumbuhan inklusif, ketahanan pangan, dan kolaborasi Afrika–Asia

KTT G20 pertama di benua Afrika digelar di Johannesburg dengan tema “solidarity, equality and sustainability”. Para pemimpin negara membahas tantangan global seperti ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, kesenjangan sosial, serta perlunya kerja sama multilateral.

Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan
Para pemimpin menyoroti kerentanan utang negara-negara berpendapatan rendah dan mendukung upaya multilateral untuk meningkatkan keberlanjutan utang. 

Para pemimpin negara anggota G20 berfoto bersama pada puncak KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selra, Minggu (23/11).

Mereka juga menekankan pentingnya reformasi perpajakan internasional dan arsitektur keuangan global yang lebih inklusif serta peran besar bank pembangunan multilateral dalam pencapaian SDGs.

Perdagangan Global
G20 menegaskan kembali pentingnya WTO dan sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Iklim, Bencana, dan Energi
Para pemimpin menekankan penguatan ketahanan bencana, transisi energi berkeadilan, serta peningkatan kapasitas energi terbarukan dan efisiensi energi pada 2030. Mereka juga mengakui kesenjangan besar dalam pembiayaan transisi energi di negara berkembang.

Ketahanan Pangan
Meski ada kemajuan, G20 mencatat 720 juta orang masih kelaparan pada 2024. Mereka sepakat memperkuat sistem pangan berkelanjutan, mendukung petani kecil, dan memastikan kebijakan perdagangan pangan tetap terbuka dan non-diskriminatif.

Perubahan Iklim
Satu dekade setelah Perjanjian Paris, para pemimpin menegaskan ulang komitmen global terhadap pengurangan emisi dan adaptasi iklim serta perlunya peningkatan investasi iklim, dengan mengakui kontribusi besar UE dalam pembiayaan iklim.

Mineral Kritis
G20 mendukung eksplorasi dan diversifikasi rantai pasok mineral penting dengan standar sosial-lingkungan yang kuat. Afrika dipandang memiliki peluang strategis besar untuk mengembangkan nilai tambah domestik dan memasok material bagi teknologi energi bersih.

Kecerdasan Buatan
Para pemimpin sepakat memaksimalkan manfaat AI sekaligus mengelola risikonya. Mereka mendukung tata kelola AI yang menjunjung hak asasi, etika, transparansi, dan perlindungan data. Inisiatif AI for Africa disambut positif.

Pengurangan Ketimpangan
G20 menekankan bahwa ketimpangan adalah akar banyak masalah global. Mereka menyerukan perlindungan sosial universal, perpajakan progresif, reformasi struktural, dan penguatan akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi serta komitmen menghapus kekerasan berbasis gender. (Leony, Sumber:consilium.europa.eu.)