hidup
Senin, 15 November 2021 12:45 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MAUROLE (Floresku.com) - Pada Senin 15 November 2021 ini RD Josal Petrus Baleng, Pastor Paroki Salib Suci Maurole kembali mengajak kita melalui kolom SlokiMuara: Saluran Obrolan Karya Iman Mutiara Utara untuk merenungkan bacaan suci: 1 Mak:62-64 dan Injil Lukas 18:35-43.
Senin Biasa XXXIII, 15 November 2021, PF St. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja.
"Kemurkaan Yang Hebat Menimpah Israel." (1 Mak: 62-64)
"Melihatlah, Imanmu Telah Menyelamatkan Dikau." (Luk 18: 35-43)
Kisah sembuhnya Pengemis yang buta adalah kabar sukacita tentang iman yang menolong diri. Kelemahan fisik atau disabilitas, sering menjadi hambatan bagi karya dan eksistensi yang mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri.
Kini, hambatan itu bukanlah kemalangan, tapi jalan menuju keselamatan dalam nama Yesus. Keterbatasan fisik, kini mendapat pemaknaan secara baru oleh Yesus.
Teriakan Pengemis Buta adalah perjuangannya untuk mengatasi kelemahan diri. Jawaban Yesus yang santun, "Apa yang kau inginkan kuperbuat bagimu?" Menjadi seruan kasih yang membuahkan keselamatan.
Teriakan pengemis buta adalah bukti kerinduan dan semangat iman dalam pengharapan kepada Kuasa Allah di tengah gempuran perkembangan zaman yang makin apatis akan nilai-nilai Kristiani.
Persis berbeda dengan bacaan pertama dari kitab Makabe, saat Israel sudah tidak setia dengan Yahwe dan membiarkan bangsa mereka diracuni berhala-berhala politeistik. Saat itu juga kemalangan besar menimpah Israel.
Yesus menyatakan kasihNya bukan saja kepada orang yang sehat dan sejahtera, tetapi kepada sama saudara kita yang berkekurangan. Inilah yang menggerakkan karya misi Gereja menyentuh semua kaum lemah dan marginal.
Ada beberapa Yayasan Karitatif yang fokus dalam karya rehabilitasi dan pelayanan orang sakit dan difabel, seperti: Yayasan Bhakti Luhur Alma, Carina (Caritas) Indonesia dan komunitas pemerhati ODGJ.
Kita pun diajak untuk berbagi kasih terhadap sesama yang lemah. Jika itu dilakukan, maka bukan saja mereka yang disembuhkan tetapi diri kita pun sembuh dalam sukacita injili.***