SMKN 1 Ende Terapkan 'Merdeka Belajar' dengan Kombinasi Daring dan Luring

Kamis, 06 Mei 2021 21:06 WIB

Penulis:redaksi

KEPESK 3.jpg
Kepala Sekolah SMKN. Ende, Hermingildus Rangga, S.Pd. ( Foto Bob Sina)

ENDE (Floresku. com) -  Program  ‘Merdeka Belajar ’ yang dicanangkan Menteri  Pendidikan , Kebudayaan, Riset dan Teknologi,  Republik Indonesia sejaka akhir 2019 lalu mulai disambut antusias oleh pendidik dan tenaga kependidikan di  Kabupaten Ende, Pronvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu sekolah yang gencar menerapkan program tersebut adalah SMKN1 Ende. 

Kepala SMKN1 Ende, Helmingildus Rangga, S.Pd  mengungkapkan, pihaknya dengan rasa bangga mendukung program yang dicanangkan oleh Menteri Nadiem Makarim. 

"Kami siap menerapkan program   Merdeka Belajar dengan motto “ Merdeka Belajar, Guru Penggerak”, katanya kepada floresku.com yang menemuinya di kantornya kompleks SMKN 1 Ende, Kamis (6/5).

Menurut Kepala Sekolah yang akrab disapa Gildus Rangga itu,    program  Merdeka Belajar  yang dicanangkan  Menteri Nadiem Makarim sangat cocok untuk diterapkan di SMKN 1 Ende, apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. 

Gildus Rangga menjelaskan,  salah satu cara untuk mengaplikasikan program  Merdeka Belajar yang sedang dijalankan di SMKN1 Ende, adalah  dengan menggunakan model pembelajaran baru yaitu  Blended Learning  berupa kombinasi pembelajaran secara online atau  daring (dalam jaringan, red) dan offline atau luring (luar jaringan, red).   dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

“Saat ini  SMKN 1 ini  memang membutuhkan  kombinasi  model pembelajaran secara online  dan offline atau  Blended Learning.  Kombinasi seper ini memang perlu dilakukan  agar sekolah dapat lebih efektif   membantu peserta didik yang kesulitan mengakses internet,” ujarnya.

 Gildus Rangga mengatakan bahwa program Merdeka Belajar bermakna positif  karena  mengajak guru dan kepala sekolah untuk terus belajar,  sekolah dikondisikan sebagai tempat yang nyaman untuk  para siswa belajar. 

Melalui program ini,  lajut Gildus Rangga,  sekolah dan para pendidik  didorong untuk meninggalkan model pembelajaran lama yang kaku, sembari aktif  menumbuhkan model pembelajara yang kreatif yang menekankan pegembangan karakter dan  peningkatan kompetensi – kompetensi  yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha pada abad ke-21 ini.  

Menurut Gildus Rangga masyarakat, khsusnya para orangtua siswa  bisa bersinergi dengan  sekolah dan  para guru untuk membantu anak – anak  dalam proses belajar, terutama anak-anak yang kesulitan mangakses internet. 

"Tapi, kita tidak boleh juga mengandalkan belajar online saja,  melainkan  harus juga mengandalkan  model pembelajara tatap muka. Tentu saja selama pandemi Covid-19 pertemuan tatap muka di sekolah dilakukan secara  terbatas  dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Selain soal pembelajaran,  hal lain yang membutuhkan perhatian pihak SMKN I sekarang adalah soal penerimaan siswa baru.  

“Tidak lama lagi tahun ajaran baru akan dimulai. Kami harus mempersiapkan segala sesuatu untuk merekrut siswa baru.  Untuk mendukung program penerimaan siswa baru,  saya meminta partisipasi para  siswa dan  para lulusan untuk merekomendasikan adik-adik dan kenalannya untuk bergabung ke SMKN 1 Ende. ”  

Saya pun, lanjutnya Gildus Rangga,  “mengajak  para lulusan Sekolah Menengah Pertama se- Kabupaten Ende dan sekitarnya untuk mendaftar dan bergabung bersama SMKN1 Ende. Karena  SMKN1 Ende adalah salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang unggul dan tangguh  dalam   mendidik dan melatih generasi mileneal untuk sukses dalam dunia kerja dan kehidupan di masyarakat.”.

"Motto kami adalah  SMKN 1 Ende,  Bisa,  Mantap, dan Dasyat," pungkasnya. (BOB SINA)