Syukuri HUT ke-77 RI, Bupati dan Wabup Manggarai Hadiri Ritus Nengkung di Rumah Wunut, Ruteng

Minggu, 21 Agustus 2022 19:30 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

ritus.JPG
Suasana pelaksanaan ritus adat Nengkung yang diadakan Rumah Wunut, Kota Ruteng, Kamis, 18 Agustus 2022. (Diskominfo Manggarai)

RUTENG (Floresku.com) - Bupati Manggarai Herybertus G.L.Nabit, S.E., M.A, dan Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, S.H, menghadiri kegiatan Ritus Nengkung (Malam Seni-Budaya),  yang berlangsung di rumah Wunut, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Kamis, 18 Agustus 2022, malam.

Pagelaran malam budaya ini dilaksanakan setelah pertunjukan Caci hari pertama, bertujuan untuk ajang silahturahmi Pemerintah dan Masyarakat, serta wujud syukur atas HUT RI ke-77.

Sejumlah tokoh masyarakat asal Golo Worok, Rakas, Dalo, Mena, dan peserta Caci, baik itu Meka Landang (tamu) dari Kecamatan Satarmese maupun Ngara Golo (tuan rumah) dari Kecamatan Langke Rembong hadir dalam acara tersebut.

Selain tokoh masyarakat, ritus ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda atau yang mewakili, serta pimpinan OPD lingkup Pemkab Manggarai

Lantunan Mbata (nyanyian tradisional diiringi alunan gendang) sarat akan pesan tentang kehidupan.

Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, S.H, dalam sambutannya mengatakan pertunjukan Caci dan malam budaya ini merupakan budaya orang Manggarai.

“Ya, inilah budaya orang Manggarai untuk memastikan kepada setiap orang. Dia boleh berbeda pada satu titik melalui sebuah arena pertarungan, tetapi disana ia memperlihatkan kejantanan sekaligus memperlihatkan sportifitas. Pertarungan ada disana, tetapi kalau ada yang terluka disana sama sekali tidak meninggalkan rasa dendam, itu pesannya, ” ungkap Wabup.

Wabup Heri juga berpesan agar selalu menjaga kebersamaan dimanapun kita berada baik tingkat desa maupun kecamatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Drs. Fridus Buntanus dalam wawancaranya mengatakan bahwa, ritus Nengkung ini menjadi ajang pemersatu serta melestarikan budaya Manggarai.

“Intinya bahwa gelar malam budaya ini menjadi ajang mempererat tali silahturahmi antara masyarakat dengan pemerintah, serta melestarikan budaya Manggarai terutama mbata dan sanda,” tuturnya. (*) Sumber: Diskominfo Manggarai.***