BRI
Minggu, 30 Juli 2023 07:37 WIB
Penulis:redaksi
Editor:MAR
JAKARTA (Floresku.com) - Baru-baru ini, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine telah menunjukkan bahwa latihan kekuatan, seperti wall squat (duduk di dinding) dan plank (posisi isometrik), memiliki manfaat yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian ini menimbulkan pertanyaan mengenai panduan olahraga saat ini yang lebih berfokus pada aktivitas aerobik seperti berjalan, berlari, dan bersepeda.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 16.000 orang dari berbagai latar belakang, termasuk orang-orang dengan tekanan darah tinggi. Temuan menunjukkan bahwa semua jenis olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, namun latihan kekuatan seperti wall squat dan plank memiliki efek yang lebih besar daripada latihan aerobik lainnya.
Latihan isometrik, seperti plank dan wall squat, dirancang untuk membangun kekuatan otot tanpa gerakan persendian. Posisi plank, yang menyerupai posisi push-up dengan siku di bawah bahu dan kaki direntangkan ke belakang, membantu menguatkan otot perut. Sementara itu, wall squat melibatkan posisi kaki sejajar dengan tanah, dengan punggung menempel pada dinding, sehingga membentuk sudut 90 derajat pada lutut.
Dr. Jamie O'Driscoll, seorang peneliti dari Canterbury Christ Church University dan salah satu penulis studi ini, menjelaskan bahwa latihan isometrik ini memberikan tekanan yang berbeda pada tubuh dibandingkan dengan latihan aerobik. Selama latihan isometrik, otot ditekan dan dipertahankan selama dua menit, yang kemudian diikuti oleh aliran darah yang tiba-tiba saat otot rileks. Proses ini membantu meningkatkan aliran darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.
"Gerakan ini meningkatkan ketegangan pada otot saat ditahan selama dua menit, kemudian menyebabkan aliran darah tiba-tiba saat Anda rileks," ujar Jamie dilansir BBC Internasional, rabu, 28 Juli 2023.
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko untuk berbagai penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, selain perawatan medis, penting untuk memperhatikan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan rutin berolahraga.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan betapa pentingnya melibatkan latihan kekuatan dalam program olahraga rutin. Saat ini, panduan kesehatan merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggu, ditambah latihan kekuatan dua kali seminggu.
4 bulan yang lalu