THS-THM Paroki St Maria Segala Bangsa Narang Gelar Rekoleksi

Sabtu, 25 Desember 2021 11:55 WIB

Penulis:redaksi

RD Stef.jfif
RD Stefanus Sawu bersama kelompok kategorial THS-THM Paroki St Maria Bunda Segala Bangsa, Narang, Keuskupan Ruteng, Manggarai. (Humas Paroki Narang)

RUTENG (Floresku.com)- Pada Rabu, 23 Desember 2021, jelang Hari Raya Natal, 25 Desember 2021,   kelompok kategorial Tunggal Hati Seminari–Tunggal Hati Maria (THS–THM)  Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Keuskupan Ruteng, Manggarai, mengadakan kegiatan Rekoleksi.

“Rekoleksi berasal dari kata ‘recollect’, ditambah imbuhan akhiran-ion menjadi recollection yang artinya mengumpulkan kembali. Rekoleksi merupakan suatu proses menuju pemulihan kembali semangat dan persaudaraan yang ada dalam kelompok kategorial ini (THS-THM). Dengan melakukan rekoleksi semangat persaudaraan akan semakin tumbuh dan kokoh dalam komunitas atau kelompok kategorial. Rekoleksi ini tentu merupakan hal baik dalam menggerakkan persaudaraan sebagaimana prinsip organisasi pencak silat pendidikan Katolik THS–THM,” jelas RD Stefanus Sawu.

Dalam kesempatan Rekoleksi tersebut, pastor yang akrab disapa Romo Stef itu menegaskan bahwa kegiatan rekoleksi sangat baik dalam menjaga eksistensi kelompok kategorial THS-THM dan wujud persiapan batiniah dalam menyongsong Kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.

“Kegiatan rekoleksi ini baik dalam menjaga dan merawat eksistensi kelompok kategorial ini di Paroki Narang. Sore ini, kelompok kategorial THS-THM melakukan sesuatu yang baik sebagai bentuk persiapan diri dalam menyambut kedatangan Sang Juru Selamat kita, Yesus kristus”, ungkap Pastor Paroki Narang itu.

Romo Stef juga menegaskan, salah satu prinsip organisasi THS-THM adalah persaudaraan. Hal ini sungguh sejalan dengan tema Natal tahun ini yakni 'Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan.' 

Suasana acara Rekoleksi Kelompok Kategorial THS-THM Paroki  St Maria Bunda Segala Bangsa, Narang, Keuskupan Ruteng, Manggarai 

Ia mengajak agar semua anggota dan atau calon anggota yang baru ingin bergabung dalam kelompok kategorial tersebut senantiasa menjunjung tinggi semboyan, motto, dan prinsip organisasi sebagaimana tertuang dalam statuta organisasi.

“Dalam statuta, prinsip organisasi THS-THM adalah kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan, dan kesetiakawanan dengan semangat Katolik Roma. Lewat kegiatan rekoleksi ini, kita telah mewujudkan pesan Natal sebagaimana tema Natal tahun ini yakni, Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan," tegasnya.

Koordinator Ranting Organisasi Pencak Silat Pendidikan THS–THM, Rofinus Renta menyampaikan pandangan yang sama dengan Romo Stef.

Pentingnya membuat kegiatan rekoleksi bagi anggota organisasi THS–THM terutama dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus Sang Juru Selamat.

Menurutnya kegiatan tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam organisasi yang memiliki motto ‘Fortiter in Re, Suaviter In Modo.’

“Kegiatan rekoleksi merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam meningkatkan spiritualitas anggota organisasi THS-THM di mana, organisasi pencak silat pendidikan THS–THM tidak hanya olahraga biasa yang membentuk dan mengembangkan kegiatan fisik tetapi mengembangkan mental dan spiritual keanggotaan," ucap kepala SMA Negeri 4 Satarmese itu.

Terpisah, Sekretaris Organisasi Pencak Silat Pendidikan THS-THM, Ranting Paroki Narang, Gregorius Ganggur menyampaikan hal yang sama.

Menurut dia, kegiatan rekoleksi merupakan bagian yang tidak dapat dipsahkan dan merupakan salah satu program dalam meningkatkan nilai spiritual anggota organisasi THS–THM ranting Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang. 

“Iya, salah satu bidang dalam kegiatan organisasi pencak silat pendidikan THS-THM adalah Mental Spritual. Dalam mengembangkan bidang tersebut, salah satu program organisasi kami adalah dengan melakukan rekoleksi bersama baik anggota maupun calon anggota. Kegiatan ini memang dalam rancangan program kami dilaksanakan dua kali yakni menjelang Natal dan juga paskah. Dan kegiatan hari ini adalah merupakan bagian dari persiapan diri anggota dan calon anggota dalam menyambut hari raya Natal 25 Desember 2021,” jelas Gregorius.

Lebih jauh ia mengatakan, paling penting dalam organisasi THS-THM adalah peningkatkan kesehatan jiwa dan kerohanian, dengan sendirinya tubuh akan sehat. Organisasi THS-THM menganut prinsip Corpus Sanum In Mentem Sana atau jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat.

“Organisasi tunggal Hati Seminari–Tunggal Hati Maria memegang prinsip Corpus Sanum In Mentem Sana bukan Mensana In Corpore Sano. THS–THM meyakini bahwa dalam jiwa yang sehat akan melahirkan tubuh yang sehat. Bahwa jiwa yang sehat akan mampu mengontrol setiap kata, tindak dan perilaku anggota organisasi THS–THM. Dengan memiliki jiwa yang sehat kami meyakini bahwa setiap anggota kami mampu menerapkan motto kami yakni Fortiter In Re, Suaviter In Modo atau Kokoh kuat dalam prinsip, luwes lembut dalam mencapainya,” ucapnya. (Ji-Vansi/Filmon Hasrin). ***