TP PKK Sikka dan Masyarakat Desa Wairbleler Hutankan Kawasan Mata Air Wairkoro

Sabtu, 04 Desember 2021 13:40 WIB

Penulis:redaksi

hutankan.jfif
TP PKK Sikka dan Masyarakat Desa Wairbleler hutankan Kawasan Mata Air Wairkoro (Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sikka, Ny. Maria Cahyani Idong, bersama ratusan warga masyarakat Desa Wairbleler menanam ribuan anakan pohon penangkar air daerah mata air Wairkoro, Dusun Habijanang, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, pada Kamis, 02 Deseember 2021. 

Daerah yang ditanami itu merupakan bagian dari kawasan hutan lindung Egon Ilinmedo.

Tujuan dari aksi reboisasi tersebut adalah untuk melindungi ketersediaan air minum bersih warga yang bersumber dari Mata Air Wairkoro, sekaligus sebagai tidak lanjut pelaksanaan perintah Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo untuk menyukseskan Program Perhutanan Sosial Forest Programme V. Forest Programme V merupakan program kerjasama Pemerintah RI melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintah Jerman.

“Begitu menerima undangan dari Pemerintah Desa Wairbleler, saya bersemangat untuk ikut, karena kegiatan penanaman pohon di mata air ini sangat penting,” kata Ibu Ani Idong, sapaan karib Ketua TP PKK Sikka, dalam kulababong (bincang santai) bersama warga seusai aksi penanaman, bertempat di Posyandu Habijanang.

“Saya bilang penting,” lanjut Ibu Ani Idong, “Karena air merupakan isu pokok masyarakat sekarang ini, dan air menjadi salah satu kunci utama dalam menyelesaikan masalah stunting. Juga, karena soal tanam pohon ini adalah juga bagian dari 10 Program Pokok PKK, yakni program Kelestarian Lingkungan Hidup.”

Selain itu, Ketua TP PKK Sikka juga berencana untuk menyertakan Desa Wairbleler menjadi desa tempat pengembangan program bambunisasi yang sedang digalakkan oleh TP PKK Provinsi NTT.

Berbicara tentang urgensitas penanaman pohon bagi kelestarian air minum, Ketua Kelompok Masyarakat Pengelola Hutan (KMPH) Hoder Ruha Nukak, Elisius Loku, mengisahkan bahwa pada tahun 1960-an, air melimpah di desa mereka.

“Tapi sejak tahun 1990-an, debit air di mata air mulai menurun, akibat penebangan liar, dan matinya pohon-pohon tua secara alami. Jadi kami sangat dukung kegiatan ini,” ujar Elisius.

Adapun kegiatan tersebut dibiayai oleh Pemerintah Desa Wairbeler, Kecamatan Waigete.

“Saya dan kawan-kawan BPD merasa perlu menolong warga untuk memperoleh air bersih dari sumber mata air yang terus mengalir sepanjang tahun. Maka kami sepakat mengalokasikan dana dalam APBDes untuk penanaman pohon dan berkoordinasi dengan UPTD Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Sikka untuk aksi reboisasi di kawasan hutan ini,” kata Kades Wairbleler Muhamad Jafar.

Sementara itu, Ketua UPTD KPH Sikka, Benediktus Heribertus Siswadi, mengapresiasi kegiatan tersebut di mana desa mau mengalokasikan dana desanya.

“Kami KPH sungguh mengapresiasi Pemerintahan Desa Wairbleler yang mau membiayai kegiatan reboisasi ini. Wairbleler menjadi satu dari 4 desa dari 147 desa di Kabupaten Sikka yang peduli pada hal ini. Ini menjadi preseden baik bagi program Forest Programme V Social Foresty Support yang baru saja dilaunching pada 16 November 2021 lalu di Maumere,” komentar Heribertus.

Pada kesempatan yang sama in pula, Camat Waigete Marianus Anti menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri akan air.

Camat Marianus lalu menuturkan cerita berikut. Pada suatu hari, seekor ikan kecil bertanya kepada teman-temannya: ‘Di manakah air?’ Semua teman ikan kecil itu tak bisa menjawab. Mereka lalu bertanya kepada raja ikan. Raja ikan menjawab: ‘air ada di sekitar kita’.  

“Jadi Bapak-Ibu, air ada di sekitar kita. Yakni di pohon-pohon itu, pada akarnya yang menangkap dan menyimpan air. Tanamlah, maka kita tak perlu berteriak minta air,” pungkas Camat Anti.

Hadir dalam kesempatan ini, staf TP PKK Sikka, staf KPH Sikka, staf Pemdes Wairbleler, staf Kantor Camat Waigete,dan warga Desa Wairbleler. (Mardat)