flores
Minggu, 14 Maret 2021 03:28 WIB
Penulis:redaksi
ENDE (Floresku.com) - Makanan khas orang Ende ini dari seginya namanya saja unik. Ada yang menyebutnya ‘Uwi Aai Ndota’ , ada yang melafalkanya ‘Wa’ai Ndota', ada yang menamainya ‘Uwi Kaju Ndota’, ada pula yang menyebutnya ‘Uwi Ndota’.
Meski berbeda sebutan dalam bahasa lokal, dalam bahasa Indonesianya adalah ‘singkong cincang’.
Uwi Ai Ndota, sebetulnya makanan lokal, berbahan baku ‘singkong’ yang dapat dijumpai di Flores bagian tengah. Namun, cita rasa ‘Uwi Ai Ndota’ yang unik, terdapat di pesisir pantai Ende, mulai dari Nangapada di bagian barat hingga kota Ende di bagian timur.
Yang paling unik adalah ‘Uwi Ai Ndota’ dari Kampung Baraai Ende. Warga Baraai menjadikannya sebagai makan utama sebagai pengganti nasi. Karena berbahan dasar sigkong, maka makanan ini kaya akan karbohidrat.
Meski terbuat dari singkong, rasanya tak kalah enak dari nasi dari beras kelas terbaik. Soalnya, orang Baraai menggunakan bahan baku dari singkong yang tumbuh secara endemik, di kampung tetangga, Nuabosi. Singkong dari Nuabosi adalah singkong dengan kualitas terbaik di NTT. Boleh percaya, boleh juga tidak, singkong dari Nuabosi dapat dimakan mentah karena rasanya yang manis dan gurih.
Cara membuatnya
Para ibu di Ende memasak Uwi Ai Ndota melalui proses yang sederhana. Pertama, memilih singkong yang segar. Lalu, mereka membersihkan singkong dari tanah yang menempel. Setelah itu, mereka mengupas kulit singkong dan mencucinya hingga bersih.
Kemudian, singkong diparut atau dipotong kecil. Hasil parutan itu dicincang kembali menggunakan dua pisau agar cepat selesai. Urusan cincang-mencincang singkong ini, punya kisah tersendiri. Jika Anda bertandang ke Baraai pada sore hari, maka Anda akan disuguhi dengan sebuah ‘musik’ yang dihasilkan oleh kegiatan para ibu mencincang singkong di rumahnya masing. Seringkali, mereka mencincangnya secara berirama sehingga menghasilkan sebuah ‘musik’ yang khas.
Setelah itu, singkong yang dicincang itu diperas hingga hingga habis airnya. Sebelum dimasak, singkong diperas dan disaring ampasnya. Nah, ampas hasil perasan inilah yang dikukus. Sebelum dikukus, sinckong cincang ditaburi sedikit garam lalu dikukus. Bisa ditambahkan sepucuk daun pandan agar wangi. Setelah dikukus di atas periuk yang ditaruh di atas tungku dengan kayu bakar, selama kurang lebih 30 menit, singkong cincang berubah menjadi makanan matang yang disebut ‘Uwi Ai Ndota’ siap disajikan.
Disuguhi bersama sup ikan, ikan bakar dan sambal tomat ceri
Sekilas Uwi Ai Ndota mirip nasi putih. Sebagai pengganti nasi, Uwi Ai Ndota biasa disajikan bersama dengan sup ikan tongkol, ikan bakar, dan soa serta koro dagalai (sambal tomat ceri). Dijamin paduan ini bisa bikin Anda melayang. Sebab, rasanya sangat mengena di lidah. ***
14 hari yang lalu