Viral Lato-Lato: Mulai dari Patung Kuno dengan Mainan 'Lato-Lato' Hingga Konspirasi 'Aku Yahudi'

Selasa, 10 Januari 2023 11:20 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

LATOR.JPG
Patung kuno dengan 'Lato-lato' (kiri) dan seorang bocah sedang bermain Lato-lato (kanan). (Instagram Kompas.com/Radarbekasli.com)

JAKARTA (Floresku.com) - Beredar di Twitter, sebuah foto yang memperlihatkan patung kuno terbuat dari batu tampak seperti memegang ‘Lato-lato’ , sebuah alat permainan yang sedang digandrugi warga dunia, terutama anak-anak dan remaja, belakangan ini.

Akun Instagram Kompas.com menulis, foto patung kuno dengan mainan Lato-lato tersebut sudah ditayangkan hingga 58,2 ribu kali hingga Senin, 9 Janauri 2023

Foto patung kuno terlihat seperti memegang Lato-lato ini lantas ditanggapi oleh banyak warganet.

Ada yang mengira patung tersebut benar-benar bermain Lato-lato, namun tidak sedikit yang menginterpretasikannya dengan hal lain.

Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Dr. Siti Maziyah, memberikan tanggapan perihal beredarnya foto patung kuno yang terlihat seperti bermain Lato-lato.

"Bukan (Lato-lato). Itu buah zakar. Bukan Lato-lato," tandas Maziyah.

Adapun, buah zakar yang disebut juga testis adalah bagian yang penting bagi sistem reproduksi pria.

Lato-lato, sebuah konspirasi?

Sementara itu CNNNews.com  (10/1) menulis Lato-lato atau clackers ball kini digandrungi banyak orang. Popularitasnya tak lepas dari peran media sosial.

Namun, di tengah namanya yang sedang naik daun, lato-lato justru dituding sebagai alat konspirasi. Teori-teori ini banyak dibagikan melalui WhatsApp, Facebook, dan Twitter.

si berbagai unggahan itu serupa, menyebutkan bahwa lato-lato adalah bentuk dari konspirasi. Mereka mempersoalkan lato-lato yang berbentuk segitiga, menyerupai gambar yang sering dikaitkan dengan Illuminati.

Tak cuma itu, nama lato-lato sendiri juga dipersoalkan. Dituliskan bahwa dalam bahasa Ibrani (Yahudi), 'lato-lato' berarti 'aku Yahudi'.

"Lato- lato artinya Aku Yahudi.. Waspada gaess.. gilee bener pantesan saat ini merebak permainan ini sampai ke desa-desa...," bunyi salah satu pesan yang tersebar di WhatsApp.

Faktanya, dalam bahasa Ibrani, 'lato lato' atau לאטו לאטו bukan berarti 'aku Yahudi'. Hasil pengecekan melalui laman Google Translate memperlihatkan bahwa 'lato lato' justru berarti 'pelan-pelan'. 

Artinya, kabar yang tersebar mengenai konspirasi Lato-lato tersebut bisa dibilang tidak benar. Tak ada sangkut pautnya antara Lato-lato dan Yahudi ataupun konspirasi.

Dikenal di AS sejak tahun 1960-an

Sejatinya, mainan viral yang mengeluarkan bunyi nok-nok ini sebenarnya telah populer di tengah anak-anak Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1960-an. Di Negeri Paman Sam, mainan ini dikenal dengan sebutan clackers ball.

Dari AS, mainan ini pun tersebar ke berbagai penjuru dunia, hingga di Indonesia pada sekitar 1990-an.

Dulu, mainan ini terdiri dari dua bandul yang terbuat dari bahan akrilik. Sama seperti yang sekarang, kedua bola akrilik ini diikat pada tali dengan cincin atau pegangan kecil di bagian tengah. Cincin itu berfungsi untuk membuat kedua bandul saling mengadu dan bersuara.

Namun, mainan ini sempat dianggap berbahaya. Pasalnya, bandul yang terbuat dari akrilik itu bisa pecah saat diadu. Bukan tak mungkin jika pecahan akrilik bisa mengenai tubuh anak yang memainkan.

Tak cuma itu, gerakan dua bandul yang cepat saat diadu juga bisa mengenai bagian-bagian tubuh dan menimbulkan memar. Karena berbahaya, bahan utama bandul pun diganti menjadi plastik, seperti yang muncul saat ini.

Kini, lato-lato kembali populer di tengah masyarakat. Siapa saja boleh memainkan lato-lato, asalkan digunakan dengan berhati-hati. Sebab, di beberapa tempat, Lato-lato membawa petaka. 

Seorang bocah berinisial AN di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) misalnya,  terluka di bagian mata setelah terkena serpihan pecahan bola lato-lato. AN terpaksa dioperasi akibat kecelakaan tersebut.  (Sivia/dari Berbagai Sumber).***