ridwan kamil
Sabtu, 28 September 2024 22:47 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Sebuah insiden anarkisme terjadi ketika sekelompok orang yang membubarkan secara paksa sebuah forum diskusi yang tengah berlangsung di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Sabtu (28/9).
Kejadian tersebut menjadi viral setelah beredarnya pesan dan video yang menunjukkan premanisme dilakukan oleh sekelompok tersebut.
Mengutip Sumeks.com, aksi pembubaran tersebut diduga dilakukan oleh sekKelompok orang yang tiba di lokasi dengan menggunakan kendaraan berlabel "Komando Menteng 58."
Forum diskusi Forum Tanah Air tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh dari beragam lapisan masyarakat.
Di antaranya adalah Abraham Samad, Din Syamsuddin, Fachrurozi, Sunarko, Chusnul Mariyah, Siti Fadilah, dan Refly Harun.
Reaksi Warganet
Ketika video aksi pembubaran paksa Forum Diskusi berdurasi 2 menit 55 detik itu bereda di media sosial, warganet memberikan reaksi beragam.
Ada yang mengumpat, tetapi ada yang bertanya-tanya, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Di dalam video, terlihat beberapa anggota kelompok masuk secara paksa, sambil berteriak untuk membubarkan acara.
Salah satu anggota kelompok bahkan merobek banner yang terpasang di dinding ruangan dan menendang meja yang berada di tengah ruangan.
"Bubar, semua bubar!!!" teriak salah satu anggota Kelompok Kupang dengan nada keras.
Kericuhan semakin memanas ketika para anggota kelompok mulai mengusir peserta diskusi satu per satu dari ruangan.
Peserta diskusi yang tidak terima dengan tindakan tersebut sempat berteriak mempertanyakan keberadaan aparat keamanan, namun tampaknya mereka kewalahan menghadapi situasi tersebut.
"Polisinya mana nih, kok dibiarin saja masuk ke sini," ujar salah satu peserta diskusi dalam video yang terekam.
Petugas keamanan hotel yang mencoba menghentikan tindakan anarkis tersebut juga terlihat kewalahan, bahkan situasi di luar gedung memanas ketika salah seorang petugas keamanan dipukul oleh anggota kelompok tersebut.
Meski sudah ada beberapa petugas kepolisian yang hadir di lokasi, Kelompok Kupang tetap melakukan aksi perusakan dan tampaknya tidak gentar dengan kehadiran polisi.
Belum diketahui apa motif di balik aksi anarkis ini, namun tindakan tersebut telah menimbulkan kericuhan dan ketidaknyamanan bagi para peserta forum.
Forum yang sejatinya dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai lapisan masyarakat terpaksa dihentikan.
Tindakan anarkisme yang dilakukan oleh Kelompok Kupang ini langsung menuai kecaman dari berbagai pihak.
Di media sosial, warganet mengecam keras aksi tersebut dan mempertanyakan peran polisi yang seolah membiarkan kelompok tersebut bertindak semena-mena.
Bersalaman dengan polisi
Salah satu video yang diunggah oleh akun YouTube "Langkah Anis" memperlihatkan bagaimana setelah melakukan kerusuhan, kelompok orang yang melakukan aksi tersebut ampak menyalami petugas kepolisian dan penjaga keamanan hotel.
Hal ini menimbulkan kecurigaan dan kemarahan di kalangan warganet yang merasa bahwa tindakan tersebut seharusnya ditindak tegas oleh aparat kepolisian.
Beberapa komentar dari warganet menyoroti kejadian tersebut, di antaranya:
Mereka adalah orang-orang penakut dan harus ditangkap, karena terekam jelas itu muka para pelaku pembuat onar, buat polisi negara Konoha...hmmm," tulis akun @yash***.
"Lihat itu !!! Polisinya malah berpelukan sama pelaku anarkisnya.. Salaman dan cium tangan. Edan! Sengaja ada pembiaran," tulis akun @farid***.
Mengintai sejak pagi
Sejak pagi, massa yang diduga berasal dari kelompok "Kelompok Kupang" sudah terlihat berkumpul di depan Hotel Grand Kemang tersebut.
Mereka menggelar aksi demonstrasi dengan membawa sejumlah spanduk yang menuduh acara tersebut sebagai pemecah belah bangsa dan pembawa narasi yang menentang pemerintah.
Spanduk-spanduk yang dibawa kelompok ini memuat tuduhan serius, seperti mencap tokoh-tokoh yang hadir sebagai pengkhianat dan perusak persatuan bangsa.
Meski awalnya aksi mereka masih dalam batas wajar, situasi berubah ketika mereka merangsek masuk ke area diskusi.
Tanpa ada upaya pencegahan yang berarti dari aparat keamanan, massa masuk ke dalam ruangan, mencabut spanduk, dan merusak sarana diskusi
Sejumlah alat diskusi seperti mikrofon dan peralatan panggung dihancurkan, bahkan backdrop yang digunakan sebagai latar belakang acara turut disobek.
Din Syamsuddin, yang hadir sebagai salah satu pembicara utama, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kejadian ini.
"Ini adalah kejahatan demokrasi. Forum ini seharusnya menjadi tempat bertukar pikiran dan gagasan untuk kepentingan bangsa, tetapi yang terjadi justru tindakan anarkis yang merusak nilai-nilai demokrasi kita," ungkap Din dengan nada prihatin. (Sumber:Sumeks.com).
5 bulan yang lalu
5 bulan yang lalu