Waspada, Flu Babi Afrika Kembali Menyerang Ternak Babi di NTT

Senin, 30 Januari 2023 15:10 WIB

Penulis:redaksi

babi-mati.jpg
Babi yang terkena virus Flu Babi Afrika (Istimewa)

MBAY (Floresku.com) - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa  kasus kematian ternak babi akibat serangan mendadak Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF), terus meningkat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Melky Angsar menjelaskan, awalnya pihaknya hanya menerima laporan dengan jumlah kasus 253.

"Semula hanya 253 ekor saja, tetapi berdasarkan data Jumat, 27 Januari 2023 jumlah babi yang mati kini mencapai 256 kasus,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Melky Angsar, Minggu 29 Januari 2023.

Serangan ASF yang menyebabkan kematian babi secara mendadak itu terjadi  di sejumlah daerah di antaranya 75 ekor di Kabupaten Kupang, di Kabupaten Ende 41 ekor babi,  dan Kota Kupang 39 ekor.

Lalu, Flores Timur, 33 ekor babi, Sumba Barat Daya 22 ekor babi, Kabupaten TTU tiga ekor dan Sumba Barat satu ekor babi.

Dia menjelaskan bahwa selain kasus kematian meningkat, kasus penyebaran ASF ini juga sudah menyebar sampai ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) setelah sebelumnya hanya ada tujuh kabupaten/kota.

Dinas Peternakan NTT, ujar dia berharap agar masyarakat dapat membantu dengan mencegah kematian babi semakin tinggi.

Disinfektan tambah dia, sudah disebar di sejumlah kabupaten dan kota untuk melakukan pencegahan semakin bertambahnya babi yang mati. Selain itu kebersihan kandang juga harus diperhatikan sehingga tidak mudah terserang virus.

Kebijakan Dinas Peternakan di Nagekeo

Dinas Peternakan Provinsi NTT memang belum menyebut Nagekeo sebagai salah satu wilayah terdampak serangan ASF terbaru. 

Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Peternakan  berupaya keras agar virus berbahaya tak menjangkau wilayahnya.

"Saat ini ada ratusan babi yang mati mendadak di NTT. Pada saat zoometing dengan Kementan pada pekan lalu, saya sudah sampaikan bahwa kami menolak bantuan babi dari Kementan untuk mencegah masuknya ASF ke Nagekeo," ujar Kepala Dinas Peternakan Nagekeo Klementina Dawo, seperti dilansir Media Indonesia,  Rabu, 25 Januari 2023 lalu.

Sebelumnya, Kabupaten Nagekeo akan mendapatkan bantuan 25 ekor babi yang disalurkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar. 

Selanjutnya kata dia, rencananya bantuan tersebut akan disalurkan kepada kelompok orang muda yang ada di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa. 

"Bantuan babi dari Kementan itu kami tolak . Kami  menolak bantuan tersebut karena ternak babi bantuan itu disebut terkonfirmasi positif di Kupang," ujar dia.***