MK
Sabtu, 22 Oktober 2022 19:20 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
Oleh Gusti Tetiro
Beberapa WAG wartawan yang saya ikuti sedang ramai membicarakan rilis dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang membantah potongan video "Uskup Katolik Se-Jabodetabek Deklarasi Dukungan Anies Presiden" yang di-upload 'Official News Update'.
Untuk orang Katolik, ini menjadi jelas dari awal: gereja, dalam hal ini hierarki, tentu saja tidak pernah boleh masuk dalam politik praktis.
Masalah kemudian muncul ketika ada teman wartawan dari agama lain yang tanya, “Emang Katolik dukung Prabowo ya kalau tidak dukung Anies?” Mati sudah kita yang kebetulan sudah diketahui sebagai orang Katolik.
Penjelasan demi penjelasan saya coba uraikan. Rasa-rasanya saya pengen lamar jadi jubir KAJ atau KWI—katanya gajinya lumayan juga, tetapi ingat lagi kalau cukup lama sekolah di misi yang biayanya murah.
Dengan cara pandang ‘homo economicus’ dan prinsip ‘time is money’, saya coba yakinkan diri bahwa penjelasan itu merupakan bagian dari terima kasih kepada sekolah-sekolah Katolik.
Ndoe mulia ngero…!
Itulah politik kita hari ini. Banyak bahan bisa digoreng. Tetapi, kebenaran tetaplah tidak bisa ditutupi. Apalagi di era digital saat ini.
Ada banyak yang lucu dari video itu. Salah satunya pilihan judul “uskup se-Jabodetabek.” Tanggung banget! Kenapa tidak sekalian aja bilang uskup se-Indonesia. Kan, Anies ketemu ketua KWI. Dasar ini buzzer risetnya gak dalam!
Tetapi, jadi masalah lain kalau dia bilang uskup se-Indonesia. 'Kan, Anies hanya ketemu Uskup Agung Jakarta.
Terakhir, “uskup se-Jabodetabek”?! Okelah dia benar di dua pertama: ada uskup di Jakarta, ada uskup di Bogor.
Sekali lagi, buzzer ini risetnya parah: Depok, Tangerang dan Bekasi tidak ada uskup, hanya ada walikota.
Atau, selama 5 tahun terakhir, ada pengangkatan uskup baru di Depok, Tangerang dan Bekasi yang gereja Katolik tidak tahu tetapi tim media 'Official News Update' tahu, kah?
Tetapi, sebenarnya dia masih bisa bikin pembelaan dengan mengatakan begini: Tangerang dan Bekasi masuk KAJ, lalu Depok masuk Keuskupan Bogor. Kalau bisa secerdas ini, saya bisa pastikan: buzzer ini orang Katolik.
Apalagi kalau dia sampai bilang: "Regio Jawa - Provinsi Gerejawi Jakarta". Fixed! Dia mungkin eks (seminaris)!
Selamat malam. Tetap berpolitik dengan rilex! ***