34 Warga di Desa Waling Matim Terima BLT, Begini Respon Mahasiswa KKN Unika Ruteng

redaksi - Senin, 03 Januari 2022 20:09
34 Warga di Desa Waling Matim Terima BLT, Begini Respon Mahasiswa KKN Unika RutengSeorang warga tengah menerima BLT-DD yang diserahkan Kepala Desa Waling dan didampingi sejumlah mahasiswa dari kampus Unika Santo Paulus Ruteng yang tengah melakukan Kulia Kerja Nyata (KKN) di Desa Waling, Senin, 03 Januari 2021. (sumber: Tedy N.)

BORONG (Floresku.com) - Sejumlah 34 warga masyarakat dengan kondisi kemiskinan ekstrim di Desa Waling, Kecamatan Borong,  Manggarai Timur  (Matim) menerima bantuan BLT-DD (TOP UP) dari Pemerintah Kabupaten Matim.

Bantuan ini diturunkan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Manggarai Timur Nomor: HK/193/ tahun 2021.

Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Desa dan didampingi sejumlah mahasiswa dari kampus Unika Santo Paulus Ruteng yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Waling.

Di depan warga, Kepala Desa Waling, Feliks Gat menyampaikan, bantuan BLT-DD itu harus digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

" Saya mengajak kita sekalian agar berterima kasih kepada Pemerintah Manggarai Timur karena 34 penerima BLT yang  sudah dimuat dalam SK Bupati  masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrim dari 503 kepala kekuarga (KK) di Desa Waling.  Oleh karena itu, saya berharap bantuan ini harus digunakan sebaik mungkin dan sesuai kebutuhan", kata Feliks.

Selain Feliks, mahasiswa KKN UNIKA Ruteng yang diwakili oleh Yohanes Jehalu yang juga turun hadir dalam penyerahan bantuan itu menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Waling  atas keterlibatan mereka dalam mengkawal penerimaan  bantuan tersebut.

"Kami sebagai mahasiswa menyampaikan terimaksih kepada bapa Kades dan juga masyarakat  Desa Waling karena  hampir satu bulan  kami  mengabdi di Desa Waling ini dan dari beberapa kegiatan di Desa kami turut ambil bagian. Begitupun pada saat penyerahan BLT kepada warga hari ini", kata Yohan.

Yohan menambahkan bahwa BLT tersebut sebaiknya digunakan untuk kepentingan membangun usaha mikro kecil agar pengelolaan uang itu tepat sasar untuk meningkatkan ekonomi masing-masing masyarakat.

"Bantuan tersebut sebaiknya digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha mikro kecil untuk meningkatkan ekonomi masing-masing individu. Karena jika bantuan tersebut untuk kepentingan konsumtif semata, maka bantuan tersebut tidak tepat sasar", tutup Yohan. (Tedy N).

RELATED NEWS