Geger, Warga Meraduet, Doreng yang Hilang 8 Tahun Lalu, Ditemukan dalam Bentuk Tulang Belulang

redaksi - Selasa, 28 Desember 2021 20:53
Geger, Warga Meraduet, Doreng yang Hilang 8 Tahun Lalu, Ditemukan dalam Bentuk Tulang BelulangWarga mengumpulkan tulang belulang dan benda-benda yang dikenakan Alm. Simon Sado di Desa Pogon Kecamatan Waigete pada Selasa, 28 Desember 2021. (sumber: Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) - Seorang warga Kampung Meraduet, Desa Wolomotong,  Kecamatan Doreng yang hilang pada 8 tahun yang lalu,  baru diketemukan dalam bentuk tulang belulang di tengah hutan di wilayah Desa Pogon Kecamatan Waigete pada Selasa, 28 Desember 2021.

Penemuan kerangka manusia ini membuat geger warga Desa Wolomotong khusunya warga Meraduet.

Menurut informasi yang diterima media ini oleh dari Babinsa Desa Wolomotong, Serda Fonseca, pada Selasa (28/12) sore beliau mengatakan bahwa sebelumnya pada Kamis , 2 Desember 2021, lalu sekitar pukul 17.00 WITA,  tiga orang warga Meraduet, Dusun Legar, Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng yakni Melki (17), Nikolaus (15) dan Marianus Raton (30) sedang berburu di areal hutan. Namun  secara tidak sengaja mereka melihat kerangka manusia di lokasi tengah hutan di Desa Pogon, Kecamatan Waigete.

"Kerangka atau tulang belulang  jenazah dikenali keluarganya berdasarkan beberapa benda yang dipakai korban yaitu  Rosario, baju, sarung, dan sandalnya. Tadi itu barang-barang itu diambil oleh  adik kandung korban. Semua barang bukti serta kerangka atau tulang belulang sudah dibawa ke rumah," ungkap Serda Fonseca selaku Babinsa Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng.

Serda Fonseca selaku Babinsa Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng bersama warga yang menemukan dan mengumpulkan tulang belulang Alm. simon Sado yang hilang 8 tahun lalu. (Foto: Mardat)

Kerangka manusia yang ditemukan itu diketahui bernama Simon Sado, berusia kurang lebih 30 tahun. Almarhum adalah warga Meraduet, Dusun Legar, Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng, yang  diduga hilang 8 tahun lalu.

Diketahui jarak dari Desa Wolomotong ke lokasi ditemukan tulang belulang  manusia tersebut sekitar tiga kilometer.

"Dari arah Wolomotong sampai ke puncak terus turun lagi ke bawah, itu jaraknya sekitar tiga kilometer lebih," ujarnya.

Atas penemuan itu, Babinsa Desa Wolomotong bersama warga Desa Wolomotong naik ke hutan tersebut dan melakukan evakuasi jenazah korban yang saat ini hanya berupa kerangka.

Terkait interval waktu penemuan awal dengan waktu evakuasi sangat jauh, Fonseca menjelaskan bahwa hal itu dilakukan karena jarak, lokasi serta cuaca yang tidak mendukung sehingga pada Selasa (28/12) baru dilakukan evakuasi terhadap kerangka manusia itu.

Dan sekarang kerangka manusia itu sudah disemayamkan di rumah keluarga di Meraduet, Dusun Legar, Desa Wolomotong.

Selanjutnya, penjabat Kepala Desa Wolomotong Saverius Nong Pas saat dikonfirmasi oleh media ini melalui telephon genggamnya ia membenarkan bahwa adanya penemuan tulang belulang atau kerangka manusia asal warga desa Wolomotong.

Saverius mengatakan bahwa kerangka manusia yang ditemukan tersebut  diduga merupakan warga Desa Wolomotong yang hilang 8 tahun lalu dan sempat dicari namun tidak ditemukan.

“Delapan tahun lalu itu, korban sempat dicari oleh kelurganya. Saat dia hilang, tapi jenazahnya tidak ditemukan,” kata Saverius Nong.

Pihak keluarga meyakini, Simon memang sudah meninggal. "Oleh karena itu mereka sudah mengadakan upacara adat waktu itu," imbuhnya.

RELATED NEWS