Mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng Berbagi Ilmu dengan Kelompok Usaha Desa Gara, Kades Yohanes Beri Apresiasi

redaksi - Kamis, 24 Agustus 2023 12:33
Mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng Berbagi Ilmu dengan Kelompok Usaha Desa Gara, Kades Yohanes Beri ApresiasiPendampingan pembukuan ibu-ibu kelompok usaha tempe oleh mahasiswa KKN. (sumber: Jivansi)

SATARMESE (Floresku.com) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program kampus yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk berkolaborasi dan mengabdi bagi masyarakat dengan ilmu yang mereka peroleh selama menjalani perkuliahan.

Program inilah yang juga diterapkan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Sebagaimana diketahui, untuk tahun 2023, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng melepas puluhan mahasiswa semester 6 untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga desa yang ada di Kabupaten Manggarai. 

Salah satunya adalah Desa Gara, Kecamatan Satarmese, Flores, NTT.

Berkolaborasi dengan warga

Di Desa Gara, belasan mahasiswa STIE Karya Ruteng hadir dan memanfaatkan program intrakurikuler kampus ini untuk berbaur dan berkolaborasi dengan warga masyarakat dan kelompok usaha kecil yang ada di desa setempat.

Sosialisasi perizinan usaha dan pencatatan pembukuan dan  laporan keuangan. Pemateri: dosen STIE Karya Ruteng, peserta: pelaku usaha kios, pangkas rambut, jasa terop dan usaha tempe.

Tidak hanya itu, mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng juga ikut mendorong dan memberi pelatihan kepada kelompok usaha kecil yang ada untuk melihat sejumlah peluang usaha lainnya yang bisa menambah pundi-pundi ekonomi, seperti: pelatihan pembuatan bakso dan managemen keuangannya serta berbagi tentang bagaimana memasarkan produk usaha secara online.

Hal ini diakui oleh Kepala Desa Gara, Yohanes Mario Nombo saat dihubungi via WhatsApp oleh jurnalis media ini, pada Selasa 22 Agustus 2023.

Diakuinya, program KKN yang diterapkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng sangatlah bagus dan patut diapresiasi. 

Apalagi, lanjutnya, program yang ditawarkan itu sejalan dengan misi pemerintah Desa Gara sendiri, yaitu: menjadikan Desa Gara sebagai desa yang maju dan mandiri di tengah tantangan zaman yang penuh dengan persaingan.

Sehingga, demikian Kades Yohanes, program ini memberi peluang bagi mahasiswa dan masyarakat untuk berkolaborasi dan bertukar informasi serta ide-ide kreatif tentang bagaimana menangkap peluang yang ada di tengah dunia yang penuh persaingan.

"Pokoknya, ini program bagus dan saya mengapresiasinya. Ada banyak hal positif yang kami terima dimana kampus hadir untuk membangun dan memberi warna baru bagi masyarakat di sini. Dan mahasiswa KKN yang datang ke sini sudah melakukan yang terbaik. Pokoknya sangat membantu sekali," ujarnya.

Dikatakan Kades Yohanes lebih lanjut, masyarakat di desa saat ini butuh perhatian dan masukan serta sumbangsih dari lembaga pendidikan. 

Sehingga, pihaknya sangat bersyukur ketika ada kampus yang coba mengkolaborasi program dan ide-ide kreatifnya demi kemajuan Desa Gara.

“Kelompok usaha yang ada di sinikan ada berbagai macam. Ada yang bergiat dalam usaha tempe, hortikultura, ternak. Dan untuk menghidupi kelompok usaha yang sudah dibentuk ini, kita tidak bisa hanya berharap kepada pemerintah saja karena kedepannya, masyarakat dihadapkan dengan persaingan hidup.” 

"Sehingga kita juga butuh suport dari pihak luar, baik itu berupa ide atau gagasan maupun juga keterampilan lainnya demi mencapai kemajuan bersama. Karena itu, saya bersyukur sekali bahwa STIE Karya Ruteng boleh berkolaborasi dengan kami di Desa Gara," ungkapnya.

Lebih jauh, ketika disentil terkait tantangan terbesar yang ada saat ini, Kades Yohanes menjelaskan, di samping persaingan hidup yang kian ketat, tantangan lain yang dihadapi saat ini adalah soal kebiasaan generasi muda yang mengedepankan gengsi. 

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kehadiran mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng tersebut bisa memberi pengaruh yang positif untuk membangkitkan semangat masyarakat Desa Gara, khususnya anak-anak muda demi mencapai kemajuan bersama kedepannya.

“Yang terlihat saat ini bahwa masih ada anak-anak muda yang malu untuk menjual tempe dan menjalankan usaha lainnya. Padahal itu bisa mendatangkan uang kalau kita sungguh-sungguh menekuni usaha tempe tersebut.” 

"Karena itu, saya sampaikan kepada mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng ini untuk bantu saya dalam memberi semangat kepada anak-anak muda di sini demi mencapai kemajuan bersama," ungkapnya.

Terima kasih kepada Pemdes

Sementara itu, mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng, Dignasaritika Nahung via WhatsApp-nya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Desa Gara dan juga masyarakat setempat yang sudah menerima kehadirannya dan juga teman-teman mahasiswa KKN dari STIE Karya Ruteng.

Baginya, kegiatan KKN ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Selain bisa berbagi dan berkolaborasi dengan masyarakat secara langsung, ia juga bisa menimba wawasan baru yang belum pernah didapatnya selama mengikuti proses perkuliahan. 

Apalagi, lanjutnya, program yang ditawarkan mendapat respon yang positif dan diterima dengan baik oleh pemerintah desa dan juga masyarakat, khususnya kelompok usaha yang ada di Desa Gara.

"Kerja sama dari semua pihak di Desa Gara juga sangat mendukung terselenggaranya program KKN kami," cetusnya.

Lebih lanjut, mahasiswi STIE Karya Ruteng yang biasa disapa Sarty itu mengakui bahwa selama KKN berjalan, ada banyak hal yang dilakukannya bersama masyarakat dan kelompok usaha kecil di Desa Gara. 

Di samping memberi pelatihan dan pendampingan, ia dan teman-teman mahasiswa KKN STIE Karya Ruteng juga berbagi tentang bagaimana membuat pembukuan dan memasarkan produk usaha secara online.

“Pokoknya kita berkolaborasi. Dan selama beberapa hari ini, kita banyak melibatkan diri dalam kegiatan pendampingan kelompok usaha tempe dan berbagi tentang bagaimana membuat desain brand dan mengambil gambar yang bagus untuk usaha tempe yang sudah berjalan di Desa Gara,”ujarnya.

"Selain itu, kita juga memberikan pelatihan tentang bagaimana cara membuat bakso dan pembukuannya serta bagaimana memasarkan produk secara online. Itu hal baru yang kita bagi dengan kelompok usaha yang ada Pak," ujarnya lagi.

"Dan Pembukuan ini sangat penting guna membantu pemerintah desa setempat dalam mengontrol usaha yang sudah berjalan, baik itu soal biaya produksi maupun juga besaran pemasukan yang diperoleh setiap kelompok usaha sehingga itu menjadi bahan evaluasi bersama antara pemerintah desa dengan kelompok usaha yang ada," tambahnya.

Pada bagian akhir pembicaraanya, Sarty menyampaikan harapannya agar kerjasama yang sudah berjalan antara pihak kampus STIE Karya Ruteng dengan Pemerintah Desa Gara bisa berlanjut kedepannya. Lebih dari itu, ia juga berharap agar program dan ilmu yang sudah dibagikan selama KKN tersebut bisa ditindaklanjuti demi kemajuan Desa Gara.

"Semoga semua hal yang sudah kita bagikan dengan masyarakat, khususnya kelompok usaha yang ada bisa ditindaklanjuti demi kemajuan desa Gara," pungkasnya.

Diketahui, Kegiatan KKN mahasiswa STIE Karya Ruteng ini akan berakhir pada tanggal 29 Agustus 2023 mendatang. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS