PADMA Indonesia Dampingi Jonas Salean Lapor Aspidsus Kejati NTT Komnas Ham dan Jamawas Kejagung Dugaan Kriminalisasi Hukum dan Diskriminasi HAM
redaksi - Minggu, 03 Maret 2024 16:36JAKARTA (Floresku.com) – Dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh Aspidsus Kejati NTT, Ridwan S.Angsar, SH,MH dalam melakukan kriminalisasi hukum dan diskriminasi HAM terhadap Ketua Komisi III DPRD NTT,Jonas Salean,SH,Msi wajib dilawan.
Oleh karena itu PADMA Indonesia bersama KOMPAK indonesia dan AMMAN Flobamora, Pers dan Panggiat Anti Koruppsi dan Ham merasa terpanggil untuk ikut mendampingi upaya Jonas Salean ke Komnas Ham dan Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejakgung serta Komisi Kejaksaan RI dan Ombudsman RI.
Selain itu, fakta hukum pembiaran penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi 50 miliar MTN Bank NTT diduga kuat akan di SP3kan Kejati NTT untuk mengamankan Pelaku dan Auktor Intelektualisnya.
- Simak Obrolan Menarik Nando Setu dari Podcast 'Orang Kita' dengan Padre Marco SVD di Vatikan
- PT Dharma Lautan Utama Tetap Konsisten Melayani Publik di Sektor Transportasi Laut
- Pj Bupati Nagekeo Hadiri Acara Penandatangan MoU antara Yayasan Care Peduli dan PT Inaro Tujuh Belas
Tergerak hati untuk menyelamatkan harkat dan martabat orang yang dikriminalisasi hukum dan didiskriminasi Ham seperti Ketua Komisi III DPRD NTT Jonas Salean,SH, Msi yang vokal membongkar kejahatan berjamaah di Bank NTT dan juga untuk membongkar mafiosi perkara Tindak Pidana Korupsi di lingkup Bank NTT yang ditangani Kejaksaan Tinggi maka KOMPAK Indonesia bersama yang lain membuat pernyataan sebagai berikut:
Pertama, mendesak Komnas Ham dan Jamwas Kejakgung segera melakukan penyelidikan ke Kejati NTT dan memeriksa Aspidsus Kejati NTT,Ridwan Angsar,SH,MH dan kawan-kawan di lingkup Kejati NTT atas tindakan penyalahgunaan kekuasaan melakukan kriminalisasi hukum dan diskriminasi Ham terhadap Ketua Komisi III DPRD NTT Jonas Salean,SH,Msi.
Kedua,melaporkan resmi ke KPK RI Senin,4 Maret 2024 untuk mengambil alih perkara Tindak Pidana Korupsi Rp 50 miliar MTN Bank NTT yang diesbatukan di Kejati NTT sekaligus memeriksa dan memproses hukum Aspidsus Kejati NTT beserta Pelaku dan Auktor Intelektual Korupsi Berjamaah Dana 50 miliar MTN Bank NTT.
Ketiga,mengajak solidaritas rakyat NTT untuk mengawal ketat kinerja kerja Aparat Penegak Hukum di NTT yang diduga kuat menjadi backing Pelaku dan Auktor Intelektualis Korupsi Berjamaah di NTT."
“Pernyataan dan gerakan ini dimaksudkan agar membawa NTT menjadi masyarakat yang Bersih Bebas Dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme!” pungkas Gabriel Goa,Ketua KOMPAK Idonesia dan PADMA Indonesia. (San). ***