Pemerintah Jadikan 'Exit Strategy' Salah Satu Agenda Prioritas Presidensi G20

redaksi - Rabu, 26 Januari 2022 23:10
  Pemerintah Jadikan 'Exit Strategy'  Salah Satu Agenda Prioritas Presidensi G20Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo. (sumber: www.InfoPublik.co)

JAKARTA (Floresku.com) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan exit strategy (normalisasi kebijakan paska Quantitative Easing) harus dilakukan secara well calibrated, well communicated dan well planned untuk menjaga stabilitas ekonomi, sehingga pemulihannya dapat tetap terjaga.

"Hal ini menjadikan exit strategy sebagai salah satu agenda prioritas Presidensi G20 dalam mewujudkan pemulihan bersama," kata Dody Budi Waluyo dalam Seminar Internasional G20 yang mengangkat tema “Safeguarding Growth Momentum" pada Rabu sebagaimana dirilis InfoPublik.co, Rabu,  26 Januari 2022.

Lebih lanjut Dody menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif didukung oleh sinergi bauran kebijakan yang ditempuh di tengah ketidakpastian yang tinggi.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diperkirakan pada kisaran 3,2-4,0 % pada 2021, dan meningkat pada kisaran 4,7-5,5% pada 2022 ditopang oleh konsumsi swasta, investasi dan ekspor di tengah risiko terkait pandemi Covid-19 yang tetap perlu diwaspadai.

"Bank Indonesia akan mengarakan fokus kebijakan moneter pada 2022 dalam menjaga stabilitas dengan memitigasi dampak dari normalisasi di negara maju. Sementara itu, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang serta ekonomi keuangan influsif dan hijau akan diarahakan untuk mendukung pemilihan ekonomi," ujar Dody.

Pada kesempatan tersebut, Deputy Director General, Ministry of Economy and Finance South Korea, Mr. Byungsik Jung menyampaikan pentingnya pengelolaan utang dan aliran modal dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi global. Normalisasi di negara maju akan meningkatkan tekanan terkait dengan utang dan aliran modal sehingga diperlukan dukungan dan kerjasama global dalam mengatasi tantangan tersebut.

Senada dengan itu, Helmi Arman, Chief Economist Citibank Indonesia, menyampaikan bahwa normalisasi akan berdampak pada aliran modal, meskipun beberapa negara emerging market diperkirakan tetap mendapat persepsi yang positif dari investor.

Seminar Internasional G20 Safeguarding Growth Momentum menjadi rangkaian acara peluncuran laporan transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia 2021 pada hari ini. Acara digelar secara hybrid dan disiarkan langsung melalui kanal media sosial Bank Indonesia. 

RELATED NEWS