PMKRI Ruteng dan Masyarakat Wae Sano Berniat Menyampaikan Aspirasi, Gerbang Kantor Bupati Mabar Malah Ditutup
redaksi - Rabu, 02 Februari 2022 11:39LABUAN BAJO (Floresku.com) - Sekelompok massa demonstran yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Ruteng, PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo dan masyarakat Wae Sano mendatangi kantor Bupati Manggarai Barat (Mabar) untuk menyampaikan aspirasi.
Tetapi, sampai di depan kantor Bupati Mabar, gerbang kantor Bupati Mabar malah ditutup, Rabu, 2 Februari 2022.
Sekitar pukul 09.30 WITA Para demonstran tiba di depan kantor Bupati Mabar. Niat mereka untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi dihadang oleh pihak keamanan.
Hingga pukul 10.50 WITA para demonstran tetap tidak dipersilahkan masuk oleh Bupati Mabar. Hal ini memantik amukan massa.
- Ketika Milenial Wae Mbeleng Turun ke Jalan dan Pungut Sampah Plastik
- Jubilate Deo - Bernyanyilah dengan Sukacita bagi Allah
- Gara-Gara Berita Proyek Jaringan Air Ijukutu, Seorang Wartawan di Sikka Diintimidasi
Berdasarkan pantauan media ini, para demonstran berusaha untuk mendorong gerbang kantor Bupati Mabar. Aksi saling dorong dengan pihak keamanan pun terjadi.
Salah satu orator menyayangi sikap Bupati Edi yang duduk manis di kursi empuk Kantor Bupati Mabar dan membiarkan masyarakat Wae Sano terlantar berjemur matahari dalam waktu yang cukup lama.
Dari orasi-orasi yang dilantunkan, massa aksi tersebut tampaknya menolak keras terhadap kehadiran Geotermal di Wae Sano.
Hal ini tentunya menegasikan pemberitaan beberapa media massa selama ini bahwa masyarakat Wae Sano mendukung Geotermal. Pasalnya, mereka juga hadir dan ikut terlibat dalam aksi tersebut.
- Perayaan Imlek di Kota Yogya Tahun Ini Berlangsung Sederhana
- Simak Legenda Kue Keranjang, Makanan Khas Imlek
- Sekarang Giliran Anggota Parlemen Belgia Minta Digaji dengan Bitcoin, Setelah Walikota New York
Dua jam para demonstran melakukan orasi di depan gerbang kantor Bupati Mabar yang sedang tutup itu.
Melihat kondisi tidak berubah, para demonstran secara paksa mendorong gerbang. Gerbangpun akhirnya terbuka. Tetapi, pihak keamanan tetap bersi keras menghadang para demonstran.
Dari sejumlah aksi massa itu, ada lima aktivis PMKRI lainnya berhasil lolos dan masuk ke halaman kantor Bupati Mabar. (Tedy N.)