Warga Labuan Bajo Menjerit: 'Pak Jokowi Bunuh Sekalian Saja Kami daripada Perintahkan BPOLBF Kuasai Kebun Kami'

redaksi - Senin, 25 April 2022 16:01
Warga Labuan Bajo Menjerit: 'Pak Jokowi Bunuh Sekalian Saja Kami daripada Perintahkan BPOLBF Kuasai Kebun Kami'Seorang warga Racang Buka melantunkan lagu-lagu adat Manggarai saat melakukan aksi penolakan terhadap aksi BPOLBF menggusur kebun warga. (sumber: Tedy N)

LABUAN BAJO (Floresku.com) - Warga masyarakat Labuan Bajo, khususnya warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Racang Buka (KMRB) menjerit karena tanah mereka  telahdikuasi oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

 Tanah milik warga Racang Buka yang dikuasai BPOLBF seluas 150 hektare. BPOLBF mencaploknya dengan cara memasukkannya  sebagai bagian dari lahan milik otorita yangmeliputi 400 hektare.

KKMB  menolak keras tindakan semena-mena yang dilakukan BPOLBF, dan berusaha untuk tetap mempertahankannya. 

Senin, 25 April 2022, warga Racang Buka kembali menghadang alat berat  yang dikerahkan BPOLBF untuk melakukan kegiatan penggusuran lahan.

Dalam aksi penolakan itu, warga meminta Presiden Joko Widodo untuk membunuh saja warga masyarakat Racang Buka daripada memerintahkan BPOLBF untuk menguasai lahan warga.

"Pak Jokowi bunuh sekalian saja kami, daripada perintahkan BPOLBF kuasai kebun kami", demikian  yang ditulis di salah satu poster aksi yang dipegang oleh salah satu warga Racang Buka.

Dua tahun lalu, pernah dilakukan kesepakatan antara masyarakat Racang Buka dengan pihak BPOLBF . Dalam poin-poinp kesepakatan itu dinyatakan bahwa BPOLBF tidak boleh memasuki lahan warga Racang Buka seluas 150 hektare yang sudah ditempati warga sejak 1999. 

Kesepakatan itu disetujui oleh pihak BPOLBF melalui tanda tangan berita acara oleh direktur utama BPOLBF, Shana Fatina. Tetapi, belakangan BPOLBF tidak menghiraukan kesepakatan itu.

BPOLBF secara diam-diam  berupaya menguasai lahan 400 hektare, termasuk 15 hekatare lahan milik warga Racang Buka, tetapi masyarakat Racan Buka tetap bersikeras menghadangnya.

Sekurang-kurangnya sudah tujuh kali BPOLBF berupaya melakukan penggusuran lahan warga. tapi ditolak oleh warga Racang Buka.

Puncaknya, pada 21 April, untuk  pertama kali BPOLBF langsung mengeksekusi penggusuran lahan itu tanpa memberikan informasi terlebih dahulu ke warga Racang Buka. (Tedy N.)

RELATED NEWS