Yanverius Lelang, Kaur Desa yang Inspiratif
redaksi - Selasa, 25 Januari 2022 21:21MAUMERE (Floresku.com) - Menjadi seorang pegawai adalah mimpi kebanyakan orang yang mungkin lebih memilih berada di zona nyaman yakni selalu berada di tempat yang teduh, tidak terkecuali pegawai kantor desa.
Namun tidak demikian dengan Yanverius Lelang atau yang akrab disapa Yan yang merupakan salah seorang pegawai di kantor desa Kolidetung, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka.
Yan saat ini masih aktif sebagai seorang kepala urusan (kaur) Perencanaan di Desa Kolidetung.
- Menkominfo Dorong Pemda Dukung Program Literasi Digital
- Wabup Nagekeo Lantik Ignas Dita Jadi Kades Oda Ute, Kecamatan Nangaroro
- Kemenparekraf, BPOLBF dan PHRI Berkolaborasi Perkuat Rantai Pasok Industri Parekraf di Labuan Bajo
Tahun 2020 ketika pandemi Covid 19 melanda dunia, banyak usaha yang gulung tikar dan berdampak pada merosotnya ekonomi dunia.
Saat itu semua sendi ekonomi serasa mati total. Situasi ini pula dialami oleh masyarakat di Desa Kolidetung. Yan yang merupakan salah satu putra dari desa tersebut berpikir bagaimana caranya ia dapat membantu warga yang ada dengan situasi seperti ini.
Dalam permenungan untuk mencari solusi agar asap dapur tetap mengepul di tengah pandemi Covid 19, maka Yan dengan penuh keyakinan mencoba membuka lahan miliknya untuk diolah menjadi kebun hortikultura.
Bukan tanpa pertimbangan Yan membuka usaha hortikultura di tengah pandemi tersebut. Karena berdasarkan informasi bahwa usaha - usaha yang tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 adalah usaha di sektor kesehatan, bisnis online, kuliner dan pertanian. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Yan pun membulatkan tekad dan mengajak beberapa ibu - ibu untuk memulai usaha hortikultura.
Ketika ditemui tim KSP Kopdit Obor Mas pada Selasa, 25 Januari 2022 siang, Yan menceritakan ihwal usaha hortikultura yang digelutinya. Ada hal yang menarik dari cerita Yan terkait anggota kelompok awal adalah ibu - ibu.
"Saya awal mengajak ibu - ibu itu karena pertimbangan saya bahwa lebih baik mereka sibuk kerja di kebun ketimbang mereka habiskan waktu untuk ngerumpi. Setidaknya bisa membantu suami untuk menghidupi keluarga" cerita Yan penuh semangat.
Saat ini lahan yang diolah seluas 1,5 hektar dengan anggota kelompok sebanyak 11 orang yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 4 orang laki - laki yang masih merupakan keluarga di sekitar tempat tinggalnya.
- CV Putra Pratama Miliki Bukti Keterangan Kematian TA K3 yang Digunakan Dua Peserta Tender Iju Kutu
- Soal Pelantikan Wabup Ende Terpilih, Bupati Djafar: 'Jangan Percaya Rumor. Kita Lagi Tunggu SK dari Mendagri'
- Fransisco Soarez Pati, SH: Pokja VIII Jangan Korbankan Kepentingan Masyarakat Desa Wolowiro
Kini lahan tersebut telah ditanami tomat, pare dan kacang buncis. Ketika ditemui tim KSP Kopdit Obor Mas, Yan menyampaikan bahwa selama kurun waktu 2 minggu ini mereka telah panen tomat sebanyak tiga kali.
"Kami selama dua minggu ini telah panen (tomat) sebanyak 3 ton lebih. Panen pertama sebanyak 210 kg, panen kedua 1.430 kg dan panen ketiga 2.300 kg dan saya optimis bahwa kami masih akan panen lagi sembilan kali walau kebanyakan orang biasanya hanya panen enam kali." tutur Yan. "Kami juga bersyukur karena saat panen kami mendapat harga jual yang lumayan bagus yakni berkisar antara Rp. 10.000,- hingga Rp. 12.000,- per kg." lanjut Yan.
Yan bersyukur sekali bahwa dalam menjalankan usaha hortikultura tersebut mereka tidak berjalan sendirian tetapi dibantu oleh beberapa stakeholder diantaranya PPL Pertanian Desa Kolidetung selaku pendamping teknis pertanian, Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) selain sebagai pendamping teknis budidaya hortikultura juga membantu menyiapkan benih, fungisida dan insectisida.
Sedangkan BUMDes Bersama Bangkit Mandiri Kecamatan Nita membantu menyiapkan saprodi dan juga pemasaran.
Yan juga memaparkan bahwa selain stakeholder tersebut di atas yang membiayai usaha hortikultura ini adalah KSP Kopdit Obor Mas melalui produk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada obor mas dimana koperasi ini hadir membantu kami dengan mengucurkan modal usaha melalui pinjaman KUR. Ada hal yang luar biasa yang saya alami adalah pelayanannya sangat cepat. Terkait administrasi yang harus kami siapkan semuanya dibantu oleh staf lapangan obor mas. Ini sangat luar biasa bagi saya karena saya belum menemukan di koperasi manapun." cerita Yan dengan antusias.
Pada kesempatan tersebut pula, Yan mengajak semua anggota kelompoknya bersama keluarga untuk bergabung di KSP Kopdit Obor Mas, karena hanya koperasi ini yang dapat membantu memberikan pinjaman dengan bunga murah untuk modal usaha yakni melalui pinjaman KUR.
- Kapolda NTT Minta Para Penyidik Tipikor untuk Meningkatkan Knowledge, Skill dan Attitude
- Warga Desa Rondo Woing Minta Inspektorat Matim Audit Kinerja Pemdes Mereka
- Kondisi Duiker di Tanah Hamil, Desa Semang, Manggarai Barat Kian Memprihatinkan
"Saya juga mengajak semuanya (anggota kelompok - red.) untuk segera bergabung di koperasi ini. Jadi tidak hanya mereka ini tetapi juga anggota keluarganya di rumah" ajak Yan.
Kelompok ini juga mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Sikka berupa teknologi pertanian irigasi tetes yang dikembangkan oleh salah satu anggota KSP Kopdit Obor Mas yakni Yance Maring melalui PT. Agromar.
"Dengan bantuan ini akan sangat membantu kelompok kami guna menghemat tenaga untuk penyiraman karena dengan sistim ini semua bisa digerakan melalui handphone" terang Yan.
Ketika ditanya oleh tim KSP Kopdit Obor Mas terkait bagaimana cara pembagian keuntungan dari usaha tersebut, Yan dengan semangat menggambarkan mekanismenya.
"Lahan ini milik saya, namun dalam pembagian hasil saya tidak potong untuk porsi lahan atau dengan kata lain lahan ini saya kasi gratis untuk kelompok. Yang saya potong adalah 25 persen dari hasil penjualan untuk modal saya karena modal saya yang siapkan. Sisanya 75 persen itu yang kami bagi rata untuk semua anggota kelompok. Saya juga kebagian lagi karna saya juga ikut kerja" cerita Yan sambil tertawa lepas.
Sosok Yan jika sekilas dipandang dari wajahnya pasti kebanyakan orang akan berpikir bahwa ini orang kasar karena tampangnya yang sedikit seram dengan brewoknya, ternyata hatinya begitu luar biasa jika dilihat.
Yan tidak menempatkan dirinya sebagai pengusaha yang hanya dengan uang dan lahan terus menunggu hasilnya saja tetapi ia pun turut terlibat langsung bekerja di kebun miliknya yang ia iklaskan menjadi kebun milik kelompok.
Kini Yan yang biasa dikenal sebagai seorang pegawai kantor desa dengan jabatan sebagai kepala urusan (Kaur) perencanaan desa Kolidetung menjelma sebagai seorang petani hortikultura yang profesional.
Bagaimana tidak? Karena selama kurun waktu dua tahun ia belajar tentang bagaimana cara budidaya hortikultura yang baik dan benar lalu ia tularkan kepada anggota kelompoknya dan kini semua mereka menikmati hasilnya.
Kebersamaan Yan dan anggota kelompoknya dengan tim KSP Kopdit Obor Mas serta PPL Pertanian desa Kolidetung ditutup dengan santap siang bersama di pondok tengah kebun hortikultura dengan menu ala kadarnya yakni ayam panggang dan ubi rebus serta lawar paria plus ikan kering. Rasanya luar biasa nikmat. (Mardat). ***